Liputan6.com, Jakarta Setelah mengawali tahun 2017 dengan terseok-seok, Liverpool akhirnya mampu memetik hasil memuaskan. Menjamu Tottenham pada pekan ke-25, akhir pekan kemarin, The Reds sukses mengamankan tiga poin setelah mampu membobol gawang tim tamu sebanyak dua kali tanpa balas.
Meraih kemenangan setelah rentetan kegagalan, jelas membuat sang manajer, Jurgen Kloop semringah. Selain sukses memetik kemenangan, hasil tersebut juga sekaligus membuktikan pernyataannya sebelum laga bahwa Liverpool cukup solid ketika menghadapi tim mapan.
Baca Juga
Advertisement
Terkait perjalanan timnya yang kerap mendapat hasil minor, manajer asal Jerman itu beralasan hal tersebut karena adanya kendala yang dialami oleh sebagain anak-anak asuhnya. Cedera, menjadi salah satu pemicu buruknya penampilan The Koops sejak Januari silam.
“Ini soal ritme dan kebugaran. Jika bukan soal sikap, saya yakin ini tentang ritme, kebugaran dan sentuhan keberuntungan. Mendapati pemain cedera di momen yang tidak tepat, bukan perkara mudah untuk diatasi. Kami mengalami hal itu,” kata Kloop, dilansir situs resmi tim.
Selain cedera, kewajiban anak asuhnya untuk memperkuat Timnas pun, dinilai dia memiliki peran terhadap jebloknya tim yang bermarkas di Anfield itu. Hal tersebut seperti yang dialami Saido Mane yang harus membela negaranya pada Piala Afrika beberapa waktu lalu.
“Tentu saja kami juga kehilangan Sadio pada Januari. Siapapun pasti merindukannya. Jadi itulah bagian dari kisah sebenarnya. Tetapi kami tidak tampil buruk di 20 pertandingan, hanya beberapa,” beber dia.
“Liverpool tim bagus, sebuah tim yang terorganisir dengan baik. Tetapi organisasi permainan hanyalah satu faktor. Saya tahu kapan kami menderita dan tahu juga alasannya,” Kloop menambahakn.
Sementara itu, anjloknya prestasi Liverpool pada sejumlah laga terakhir yang dilakoninya, memicu kemarahan dari sebagian fans mereka. Bahkan, sebagian pendukung menilai, Kloop tidak layak menukangi klub sebesar Liverpool.
(Inov Nastora)
