Melihat Lebih Dalam Aktivitas Buruh Angkut Kramat Jati

Seorang buruh berjalan mengangkut kerajang sayur di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Sempitnya lapangan pekerjaan da

oleh Fatkhurroz diperbarui 14 Jan 2017, 17:00 WIB
Buruh Angkut Kramat Jati-JT
Seorang buruh berjalan mengangkut kerajang sayur di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Sempitnya lapangan pekerjaan da
Seorang buruh berjalan mengangkut kerajang sayur di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Sempitnya lapangan pekerjaan dan pendidikan yang minim membuat mereka nekat untuk mengadu nasib sebagai buruh angkut. (Liputan6.com/JohanTallo)
Aktivitas buruh angkut di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Rata-rata mereka mendapatkan upah Rp 30.000 - Rp 50.000 ribu dari setiap jasa pengantaran. (Liputan6.com/JohanTallo)
Seorang buruh membawa sekarung cabe untuk ditimbang di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Kurangnya lapangan pekerjaan dan kesenjangan sosial menjadi PR besar untuk Calon Gubernur yang terpilih nanti. (Liputan6.com/JohanTallo)
Buruh angkut tertidur diantara sayur mayur dagangan di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Sempitnya lapangan pekerjaan dan pendidikan yang minim membuat mereka nekat untuk mengadu nasib sebagai buruh angkut. (Liputan6.com/JohanTallo)
Seorang buruh mengangkut sekarung cabe di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Rata-rata mereka mendapatkan upah Rp 30.000 - Rp 50.000 ribu dari setiap jasa pengantaran. (Liputan6.com/JohanTallo)
Sejumlah buruh tertidur diantara sayur mayur di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (14/01). Sempitnya lapangan pekerjaan dan pendidikan yang minim membuat mereka nekat untuk mengadu nasib sebagai buruh angkut. (Liputan6.com/JohanTallo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya