Doa Lintas Agama: Anugerahkan Jokowi-JK Semangat Bangun Keutuhan

Sementara itu, Henrietta, merapal harapan kepada Tuhan untuk mengajarkan pada umat bagaimana menghargai perbedaan sebagai rahmat.

oleh Muslim AR diperbarui 06 Nov 2016, 12:58 WIB
Jelang Hari Pahlawan, Kemensos gelar doa bersama lintas agama

Liputan6.com, Jakarta - Pemuka agama-agama yang ada di Indonesia diundang Kementerian Sosial (Kemensos) dalam acara Jalan Sehat dan Doa Lintas Agama untuk Pahlawan Bangsa dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada 10 November.

Acara jalan sehat tersebut diikuti seluruh aparatur sipil negara (ASN) Kemensos, kementerian/lembaga lainnya, elemen masyarakat, keluarga pahlawan Indonesia, dan Pramuka. Diperkirakan sebanyak 2.000 peserta berpartisipasi dalam acara yang dipusatkan di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.

"Semua ini untuk satukan diri, munajat ke Allah SWT. Semoga semangat pahlawan punya tekad sama untuk mengisi kemerdekaan Indonesia," ujar Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa, di depan Deutcshe Bank, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).

Perwakilan lintas agama yang hadir untuk membaca doa, adalah Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Syarifuddin Muhammad, Ketua Umum PGI Henrietta Tabita Hutabarat, sekretaris eksekutif Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Pastor Yohanes Rusae, dari agama Hindu Deru Mangku Wayan Sudarme, dari agama Budha Pandita Madya Effendy Suriani.

Syarifuddin dalam doanya memohon Allah SWT menerima persembahan darma bakti para pahlawan. "Terimalah amal ibadah mereka yang berjuang untuk Indonesia dan jalan-Mu," ucap dia.

Sementara itu, Henrietta, merapal harapan pada Tuhan Yesus untuk mengajarkan pada umat bagaimana menghargai perbedaan sebagai rahmat. Ia meminta agar bangsa Indonesia dijauhkan dari bencana, baik alam atau buatan manusia.

"Anugerahkan ke Presiden Joko Widodo, Jusuf Kalla, kabinet kerja, serta lembaga negara, tolong untuk menghargai jasa pahlawan semangat juang yang membangun keutuhan," kata Henrietta.

Acara doa lintas agama tersebut berjalan khidmat. Usai doa bersama, masyarakat dihibur dengan pergelaran musik dan penampilan berbagai atraksi. Ada pula beberapa orang yang berdandan seolah-olah sebagai pejuang kemerdekaan dan mengecat tubuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya