Top 3: Redam Pesona Gigolo Arab, Pulau Tak Berpenghuni Disiapkan

Adapun Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak mendorong Kemenkumham agar menarik para imigran Timur Tengah ke Jakarta.

oleh Dewi DiviantaAjang NurdinPanji Prayitno diperbarui 07 Okt 2016, 21:30 WIB
IOM (Immigration Organization of Migration) meminta Pemkot Batam menempatkan pengungsi Afghanistan di pulau kosong.

Liputan6.com, Batam - Aksi para imigran Timur Tengah asal Afghanistan yang menjajakan dirinya kepada pria hidung belang dan wanita di Batam, semakin membuat masyarakat setempat resah.

Sebab, sejumlah fasilitas yang seharusnya diperuntukkan bagi warga Batam, justru digunakan mereka untuk tebar pesona.

Untuk meredam aksi tersebut, rencananya Divisi Keimigrasian Kota Batam akan menempatkan para pencari suaka tersebut ke sebuah pulau kosong.

Berita tebar pesona Gigolo Arab di Batam ini, paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, pada Jumat (7/10/2016).

Kabar menarik lainnya yang juga tak kalah diburu mengenai pria paruh baya yang diduga telah melakukan kejahatan seksual terhadap seorang bocah kelas 5 SD di Denpasar.

Lalu ada pula informasi tentang keluarga korban Dimas Kajeng yang menggelar sayembara agar kakaknya sembuh dari pengaruh Dimas Kanjeng.

Berikut berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Redam Aksi Gigolo Arab di Batam, Imigran Bakal Huni Pulau Kosong

Salah satu tersangka gigolo Arab yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Masalah imigran asing asal Timur Tengah di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), bakal menemui jalan keluar.

Menurut Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Kepri Engelbertus Rustarto, para pencari suaka yang belum terdaftar di Badan Urusan Pengungsi PBB atau UNHCR itu bakal menempati pulau kosong di wilayah hukumnya.

"Namun, pihak keimigrasian belum melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Batam membahas pulau mana yang akan ditempati para imigran Timur Tengah tersebut," ujar dia.

Adapun Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak mendorong Kemenkumham agar menarik para imigran Timur Tengah ke Jakarta.

Selengkapnya...

2. Keluarga Jadi Korban Dimas Kanjeng, Warga Cirebon Gelar Sayembara

Salah satu keluarga korban Dimas Kanjeng menggelar sayembara terbuka bagi warga Cirebon maupun di luar Cirebon. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Meski sejumlah kasus penipuan dengan modus penggandaan uang dan kasus pembunuhan diduga dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi berhasil terungkap, para pengikut tetap bersikukuh bahwa pemilik padepokan tersebut tidak bersalah.

Kondisi ini membuat sejumlah keluarga korban sedih dan kecewa melihat tingkah para pengikut Dimas Kanjeng.

Salah satu keluarga korban Dimas Kanjeng pun menggelar sayembara terbuka bagi warga Cirebon maupun di luar Cirebon.

"Kakak saya bersama suami dan kedua anaknya menjadi pengikut Dimas
Kanjeng. Saya ingin menyadarkan mereka tapi susahnya bukan main" ujar Syifa.

Keputusan Syifa menggelar sayembara tersebut guna menyadarkan sang kakak dan keluarga agar tidak lagi menjadi pengikut Taat Pribadi. Dia pun rela memberikan upah yang pantas apabila ada yang bisa membuat kakaknya sembuh.

Selengkapnya...

3. Hilang Sehari, Bocah Kelas 5 SD Diperkosa Pria Paruh Baya

Sempat diberitakan sebagai kasus pemerkosaan dengan 21 pelaku, polisi mengatakan kasus termasuk dalam persetubuhan di bawah umur.

Tubuh ‎NL (10) terus dipeluk ibunya. Bocah kelas 5 SD itu mengalami trauma setelah sempat hilang selama sehari sejak dilaporkan pada Selasa lalu sekitar pukul 16.00 Wita.

Saat ditemukan pada dinihari, kondisi NL memprihatinkan. Menurut pengakuannya, ia diculik lalu diperkosa. Seusai kejadian nahas itu, NL kemudian ditinggalkan begitu saja di wilayah Sesetan, Denpasar Selatan, Bali.

Sebelum diculik, ia sedang bermain dengan Stephen, temannya. Tiba-tiba, seorang pria paruh baya mendekatinya dan menanyakan soal kamar kos.

Ketika Stephen kembali dari membeli pulsa, bocah perempuan berambut panjang itu sudah menghilang.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya