Kreativitas Perajin Menghadapi Produk Cina

Para perajin manik-manik di Trowulan, Mojokerto, memutar otak untuk menghadapi gempuran produk Cina. Meski harga produk Cina lebih murah, namun para perajin tidak menyerah.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jan 2010, 18:15 WIB
Liputan6.com, Mojokerto: Sejak pasar bebas ASEAN-Cina diberlakukan, berbagai produk asal Negeri Tirai Bambu makin mengepung pasar Tanah Air. Imbasnya juga menimpa para pengusaha kerajinan manik-manik di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Perbedaannya ada di harga produk Cina yang lebih murah. Harga manik perajin Trowulan berkisar Rp 12 hingga 50 ribu, sedangkan produk Cina hanya Rp 10 ribu. Para perajin pun memutar otak untuk mengembangkan kreasi agar bisa bersaing. Mereka menyiasatinya dengan mengombinasikan manik-manik dengan kepala Budha yang terbuat dari cor kuningan.

Para perajin berharap, pemerintah bisa membatasi masuknya kerajinan dari negara lain agar industri lokal tidak semakin terpuruk.(TES/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya