Warga Kedungbendo Resah

Warga Desa Kedungbendo, Sidoarjo, Jatim, resah setelah mengetahui BPLS mengalirkan luberan lumpur panas dari pusat semburan ke desa mereka. Warga meminta BPLS dan PT Minarak Lapindo melunasi dulu pembayaran ganti rugi.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Jan 2010, 19:11 WIB
Liputan6.com, Sidoarjo: Sedikitnya 20 kepala keluarga atau sekitar 100 warga Desa Kedungbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, kini resah. Pasalnya, luberan lumpur panas dari pusat semburan lumpur Lapindo dialirkan Badan Penanggulan Lumpur Sidoarjo atau BPLS ke desa mereka.

Padahal, warga mengaku hingga Senin (18/1) masih belum mendapat seperserpun ganti rugi dari PT Minarak Lapindo Jaya. Warga bakal meninggalkan lahan serta rumah dan mempersilahkan BPLS membangun kolam penampungan setelah mereka mendapatkan ganti rugi.

Pembayaran ganti rugi memang sering tersendat. Warga di Perumahan Tanggulangin Citra Pesona Permai yang terdiri sekitar 200 unit rumah, misalnya. Hingga kini belum juga mendapatkan ganti rugi. Padahal, perumahan ini telah menjadi kolam penampungan.

Perubahan pengaliran ini dikarenakan lumpur di kolam penampungan sebelumnya sudah penuh. Sementara kolam penampungan di Desa Kedungbendo masih kosong.(BOG)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya