Kasus Akseyna Kembali Dibuka, 2 Saksi Diperiksa

Untuk mengungkap siapa pembunuhnya, polisi kini kembali meminta keterangan para saksi. Mereka adalah teman-teman Akseyna di kampus.

oleh Muslim AR diperbarui 31 Agu 2016, 22:27 WIB
Polisi mencari benda yang diyakini mampu mengungkap misteri kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori di danau UI. (Liputan6.com/Atem Allatif)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori sampai saat ini belum memiliki tersangka. Akseyna yang ditemukan meninggal dunia di Waduk Kenanga Universitas Indonesia dengan tas penuh batu masih menyisakan misteri.

Untuk mengungkap siapa pembunuhnya, polisi kini kembali meminta keterangan para saksi. Mereka adalah teman-teman Akseyna di kampus. Salah satu teman Akseyna yang diperiksa hari ini ialah Pras.

"Terhadap saksi Pras kami panggil kembali, ia merupakan teman satu fakultas Akseyna," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Untuk Jumat lusa, penyidik bakal memanggil pemilik kos tempat Akseyna menyewa kamar semasa kuliah. Pemilik kos yang bernama Edi Sukardi juga menjalani pemeriksaan yang sama dengan Pras.

Menurut Awi, dua saksi ini akan dimintai keterangan dan akan ditambahkan dalam berita acara pemeriksaan. Mereka juga akan diperiksa secara psikologis

"Dalam mem-profiling seseorang, kita gunakan pemeriksaan psikologis," lanjut Awi.

Akseyna ditemukan tak bernyawa di Waduk Kenanga, kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, pada Kamis 28 Maret 2015. Setahun lebih berlalu, pembunuhnya belum ditemukan.

Pada dugaan awal, polisi menyatakan Akseyna dibunuh bukan di lokasi penemuan mayatnya, yakni di sekitaran Waduk Kenanga UI.

"Awalnya kami punya dugaan demikian. Saat itu, hampir satu bulan saya menjabat (di divisi Jatanras), saya pimpin langsung gelar di lokasi. Hasilnya itu, (Danau dijadikan tempat pembuangan mayat, bukan tempat pembunuhan)," ujar Kepala Sub Ditrektorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Akseyna pertama kali ditemukan dalam keadaan paru-paru berisi air dan pasir. Semula kematiannya dianggap karena bunuh diri. Belakangan, dari bukti-bukti yang ditemukan, polisi memastikan Akseyna dibunuh.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya