JK: Bahaya Perusahaan Rokok Bina Anak Muda

Menurut Wapres JK, banyak manfaat yang terjadi bila harga rokok dinaikkan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Agu 2016, 21:36 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) memberi sambutan pada peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Dalam kesempatan itu, JK juga membuka grand final lomba cerdas cermat yang diselenggarakan MPR. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wacana kenaikan harga rokok mulai muncul. Banyak reaksi di masyarakat, baik yang menolak ataupun mendukung rencana ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tidak dapat dimungkiri penyakit yang ditimbulkan rokok sangat berbahaya. Karena itu, satu cara menekan konsumsi rokok yakni dengan menaikkan harga.

Di sisi lain, perusahaan rokok banyak terjun di dunia anak muda. Tak jarang mereka membina para pemuda dengan program yang mereka miliki. Hanya saja, program ini juga dinilai berbahaya.

"Bahayanya yang terjadi adalah rokok itu membina konsumen-konsumen dari muda, anak sekolah, akhirnya lama-lama kan dia membeli rokok, akibatnya sangat berbahaya," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).

Menurut JK, banyak manfaat yang terjadi bila harga rokok dinaikkan. Penjualan memang turun, tapi sisi penerimaan pemerintah dari cukai rokok meningkat, di samping menekan jumlah perokok.

"Saya yakin industrinya tidak turun, mungkin penjualan bungkus rokoknya menurun, tapi keuntungannya mungkin tidak menurun. Di sisi lain pemerintah mungkin juga turun penjualannya, tapi pendapatan pemerintah juga naik," kata dia

"Di lain pihak masyarakat mengurangi atau menghentikan merokok. Kan bagus itu kan," JK menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya