Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini Indonesia masih menganut standar emisi Euro 2. Sementara Thailand selangkah lebih maju dengan mengadopsi Euro 4.
Direktur Eksekutif Komite Pengurangan Bensin Bertimbel Ahmad Syafrudin mengatakan, Indonesia bisa saja melangkah jauh dan meninggalkan Thailand dengan mengadopsi cara standar Euro 6. Setidaknya itu bisa terwujud pada 2022.
"Melihat Presiden Jokowi yang memiliki kemauan keras, itu pasti bisa," katanya saat diskusi bertajuk "Tantangan Menuju Euro 6" di bilangan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Advertisement
Menurutnya, Indonesia bisa mengalahkan Thailand dalam hal penjualan jika sudah mengadopsi Euro 6. Pasalnya mustahil mengejar Thailand yang sudah mengaplikasi standar Euro 4.
"Dalam konteks trading Euro 4 kita lupakan. Sekarang kita ancang-ancang masuk ke standar Euro 6 pada 2021-2022. Itu akan bagus kalau mendapat dukungan dari pemerintah dan Pertamina," kata pria yang karib disapa Puput tersebut.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kilang minyak yang akan dibangun Pertamina sebaiknya kualitasnya ditingkatkan untuk menghasilkan bahan bakar yang sesuai spesifikasi Euro 6.
"Pertamina sedang membangun kilang pada 2017 yang selesai 2019. Daripada membuat kilang untuk kendaraan yang berstandar Euro 4 mendingan di-upgrade yg Euro 6 sekalian toh invesment cost-nya tidak jauh berbeda. kalau kita tetap Euro 4 kita tidak akan bersaing untuk ke depannya," pungkasnya.
