IHSG Diproyeksi Bergerak Variatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan variatif dengan kecenderungan melemah. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan,

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Jun 2016, 06:20 WIB
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan variatif dengan kecenderungan melemah. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG kemarin ditutup melemah sebanyak 6,4 poin atau 0,1 persen ke 4.833,22. IHSG melemah karena lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) tak memberikan investment grade.

"‎Tidak adanya investment grade oleh S&P seperti yang diperkirakan membuat menurunnya optimisme investor domestik," kata dia dalam ulasannya.

Sementara, aksi beli bersih investor asing tercatat Rp 445,1 miliar. Aksi beli bersih investor asing didorong oleh kenaikan harga CPO.

"Sektor perkebunan melonjak seiring harga CPO yang melonjak lebih dari 1 persen," imbuh dia.

‎Sementara Bursa Asia cenderung variatif dengan kecenderungan melemah. Bursa saham Jepang melemah memimpin pelemahan Bursa Asia.

"Pelemahan dipimpin oleh bursa saham di Jepang pasca tertahannya kebijakan peningkatan pajak penjualan di Jepang," ungkap dia.

Dia memperkirakan IHSG ‎berada pada support 4.783 dan resistance 4.850.

‎PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak variatif. IHSG akan bergerak pada support 4.800 dan resistance 4.880.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT‎ Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya