Pemerintah Ingin Benahi Sektor Migas

Sejak tahun 2000 sektor migas Indonesia tidak berkembang karena tidak ada perhatian khusus untuk membenahi sektor tersebut.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2016, 17:29 WIB
Hasil komersialisasi minyak dan gas bumi (migas) menjadi sumber pendapatan bagi negara untuk membiayai berbagai program pembangunan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana membenahi sektor minyak dan gas (migas) untuk meningkatkan kembali produksi migas nasional yang belakangan ini tidak berkembang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sejak tahun 2000 sektor migas Indonesia tidak berkembang karena tidak ada perhatian khusus untuk membenahi sektor tersebut. Ini terbukti pada penurunan produksi minyak.


"Kalau kita telusuri, sebetulnya produksi crude oil kita turun konsisten sejak tahun 2000, artinya kita tidak pernah menyentuh dengan baik area ini, tapi ini area yang dianggap area yang rumit dan sensitif untuk di-touch," kata Darmin pada pembukaan Pameran dan Konvensi Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia (Indonesian Petroleum Association/IPA) 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Pemerintahan memastikan saat ini akan mulai memprioritaskan sektor migas. Sebab itu akan ada penyempurnaan agar industri hulu migas Indonesia kembali berkembang yang dimulai pada tahun ini.

Seperti penyederhanaan perizinan yang dinilai hingga kini belum cukup untuk membenahi sektor migas di Indonesia. Baginya, sektor migas perlu didesain dari awal, untuk membenahi sektor migas juga perlu kerjasama ‎dengan berbagai instansi.

"Kita harus masuk ke desain dasar, dan menurut saya bahwa itu memerlukan bukan hanya peranan Kementerian ESDM, tapi perlu dengan Menkeu, dengan menteri LHK, dengan Menteri Agraria, bahkan dengan menteri Kelautan dan perikanan,‎" tutup Darmin.

Sebelumnya Menteri ESDM Sudirman Said meminta kepada pelaku industri hulu migas tetap optimistis menjalankan kegiatannya, meski kondisi harga‎minyak dunia belummenunjukan perbaikan. "Saya harap kita di sini senyum lebar. Dengan kondisi seperti ini tetap harus optimistis," ungkap dia.(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya