Liputan6.com, Jakarta - Teknik mengendarai mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) dan sedan berbeda. Demikian dikatakan pereli nasional Rifat Sungkar ketika ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (12/5/2016).
"Prinsip gampangnya gini, naik jetski dan kapal pesiar, rem dan gasnya siapa yang lebih cepat? Pasti jetski kan. Kapal pesiar perlu waktu yang lebih lama," tuturnya.
Baca Juga
Advertisement
Praktis, mobil dengan dimensi yang lebih besar membutuhkan waktu ketika akselerasi dan deselerasi. "Beda dengan sedan yang badannya kecil dan travel suspensinya pendek," kata dia.
Kemudian, mobil SUV tidak dirancang untuk dikemudikan secara agresif. Ketika bermanuver, pendiri Rifat Drive Labs (RDL) menjelaskan pengemudi harus melihat ke kaca kiri.
Pastikan belokan atau objek telah melewati pilar B. "Kalau sedan ketika belokan sudah sampai pilar A bisa belok karena wheelbase-nya pendek. Tapi kalau SUV atau MPV (berdimensi besar) tunggu pilar B lewat," Rifat menjelaskan.
Rifat mengamini banyak pengemudi yang luput soal itu. "Feeling-nya beda, karena harus agak lebih telat untuk belok dan dapetin titik angle," imbuh dia.
Meski demikian, mengendarai SUV tentu saja lebih nyaman daripada mobil sedan. "Naik SUV pasti merasa superior. Karena manusia punya insting duduk di atas lebih hebat dibandingkan yang di bawah," ucapnya.
"Akselerasi dan deselerasi memang beda tapi lebih nyaman karena travel suspensi yang lebih panjang," tuntas dia.
