Liputan6.com, Padang: Aktivitas belajar-mengajar di Kota Padang, Sumatra Barat, Senin (12/10), kembali dimulai pascagempa 7,6 skala Richter mengguncang provinsi itu pada 30 September silam. Salah satu sekolah yang sudah memulai adalah Sekolah Menengah Atas Negeri I Padang.
Namun, aktivitas di sekolah ini dilakukan di dalam tenda darurat. Pasalnya, bangunan di sekolah ini sangat berbahaya digunakan karena temboknya retak-retak. Bahkan, ada sejumlah ruangan kelas yang temboknya roboh dan atapnya ambruk.
Meski didera panas, para siswa tetap berusaha berkonsentrasi memperhatikan pelajaran. Apalagi, satu tenda diisi dengan tiga kelas. Sebanyak 700 siswa belajar secara bergantian dengan dua jadwal. Jadwal pertama dari pukul 07.00 sampai 11.00 WIB. Sementara jadwal kedua dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Selengkapnya simak video berita ini.(BOG/YUS)
Namun, aktivitas di sekolah ini dilakukan di dalam tenda darurat. Pasalnya, bangunan di sekolah ini sangat berbahaya digunakan karena temboknya retak-retak. Bahkan, ada sejumlah ruangan kelas yang temboknya roboh dan atapnya ambruk.
Meski didera panas, para siswa tetap berusaha berkonsentrasi memperhatikan pelajaran. Apalagi, satu tenda diisi dengan tiga kelas. Sebanyak 700 siswa belajar secara bergantian dengan dua jadwal. Jadwal pertama dari pukul 07.00 sampai 11.00 WIB. Sementara jadwal kedua dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Selengkapnya simak video berita ini.(BOG/YUS)