Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan keinginan Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung operasi penangkapan narkoba. Hal itu disampaikan Luhut saat berkunjung ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur.
"Dalam rapat terbatas, presiden sudah berikan instruksi kepada Kepala BNN untuk melakukan operasi-operasi melawan narkoba lebih intensif. Sampai 1 titik, presiden sendiri ingin saksikan operasi besar BNN. Beliau ingin hadir," ujar Luhut di Kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis 10 Maret 2016.
Persoalan narkoba, kata Luhut menyangkut segala aspek kehidupan dan generasi bangsa. Bahkan persoalan narkoba tidak kalah penting dengan terorisme.
Baca Juga
Advertisement
"Saya sudah berkali-kali katakan, teroris penting. Tapi narkoba mungkin nggak kalah penting atau lebih penting lagi," tutur dia.
Luhut mengatakan, setiap tahun banyak generasi muda yang tewas akibat narkoba. Peredaraan narkoba kini telah dikontrol secara terang-terangan dari balik penjara. Kini peredaran narkoba telah masuk di dunia pesantren.
"Hampir 70% peredaran narkoba dari dalam penjara. Kita juga tahu, hampir 50% isi penjara merupakan pengguna atau orang yang terlibat dengan narkoba," ucap Luhut.
Karena itu, BNN harus lebih intensif dalam memerangi narkoba di Indonesia. Pemerintah juga telah sepakat untuk meningkatkan kualitas BNN. Bahkan dalam waktu dekat ini, BNN akan dijadikan sebagai lembaga setingkat menteri.
"BNN harus diperkuat, dan presiden sudah setuju itu," Luhut menandaskan.