Kunjungi MPR, Dubes Azerbaijan Minta Dukungan Perdamaian

Dubes Husnan juga mengatakan, Armenia telah menguasai wilayah Azerbaijan, yaitu Nagorno-Karabakh.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Feb 2016, 14:34 WIB
(Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Konflik berkepanjangan Azerbaijan dengan Armenia sejak 1990, membuat Duta Besar (Dubes) Azerbaijan untuk Indonesia Tamerlan Qarayev menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan. Kedatangan Tamerlan yang didampingi Dubes RI untuk Alzerbaijan Husnan Bey Fananie ini, bertujuan untuk meminta dukungan Pemerintah RI.

"Kami, Azerbaijan meminta dukungan Indonesia untuk dapat menyelesaikan konflik dengan Armenia, agar perdamaian dapat tercipta. Armenia telah menguasai Azerbaijan hingga 21% wilayah negaranya," kata Tamerlan di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Tamerlan mengungkapkan kekagumannya kepada rakyat Indonesia yang dapat hidup bersama dengan segala macam keragamannya.

"Penduduk muslim di Indonesia terbesar di dunia, juga sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Pemilu presiden, legistlatif, dan kepala daerah yang terlaksana di Indonesia diakui sangat baik. Demokrasi di sini bagus," ujar dia.

Sementara, Ketua MPR Zulkifli Hasan pun menyampaikan dukungannya kepada Azerbaijan. Karena Pemerintah RI antipenjajahan.

"Kita antiagresi, kemerdekaan itu hak segala bangsa dan menghormati perbedaan. Kami akan mendukung tidak hanya Azerbaijan tapi juga semuanya," kata dia.

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, hak paling dasar manusia adalah menikmati kebebasan, menghormati satu sama lain, dan tidak ada perbedaan warna kulit.

"Saya akan ke sana (Azerbaijan), saya akan bicara di sana jika MPR Indonesia mendukung Azerbaijan. Kami pasti tolak agresi, apalagi penodaan dan penistaan terhadap agama," ujar Zulkifli.

Dubes Husnan juga mengatakan, Armenia telah menguasai wilayah Azerbaijan, yaitu Nagorno-Karabakh. Orang-orang Azerbaijan yang mayoritas muslim di wilayah tersebut diusir Armenia yang mayoritas nonmuslim.

"Armenia baru saja mengakupasi salah satu daerah yaitu Nagorno-Karabakh. Karena banyak orang Armenia di sana, mereka bilang tidak bisa tinggal bersama muslim Azerbaijan. Azerbaijan pun diusir," jelas Husnan.

Masalah Etnis

Menurut dia, sebenarnya konflik berkepanjangan Azerbaijan-Armenia akibat masalah etnis. PBB juga sudah meminta kedua negara untuk berdamai.

"Sebenarnya masalahnya adalah etnik. Ini berkembang akhirnya konflik menjadi besar dan PBB pun memberikan 4 resolusi agar masalah Azerbaijan ini dapat selesai. Ini harus segera diadakan perdamaian. PBB minta Azerbaijan menahan diri agar tak menyerang Armenia," papar Husnan.

Indonesia sendiri, kata dia, mendukung Azerbaijan untuk mempertahankan wilayah teritorialnya. "Tapi dengan syarat tidak dengan konflik bersenjata. Adakan lah dialog politik diplomat antara Azerbaijan dan Armenia untuk dapat menyelesaikan konflik ini," saran Husnan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan juga sebelumnya telah menerima kedatangan Dubes Armenia Anna Aghadjanian pada 21 Januari 2016 lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya