Tak Boleh Pulang, 122 Eks Anggota Gafatar di Asrama Transito

Eks anggota Gafatar asal Jawa Timur ini dirasa masih perlu diberikan pendampingan oleh tokoh agama.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 25 Jan 2016, 01:01 WIB
Erry Endra kausar diduga terlibat dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya akhirnya dapat mendata dan memastikan 122 warganya sudah berada di penampungan Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kependudukan Jawa Timur di Jalan Margorejo No 74 Surabaya.

"Alhamdulillah kami sudah bisa pastikan sebanyak 122 warga Surabaya berada di penampungan ini," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Perlindungan Masyarakat Surabaya Soemarno kepada Liputan6.com di lokasi penampungan Asrama Transito, Minggu, (24/1/2016).

Berdasarkan verifikasi kependudukan menyebutkan jumlah eks Gafatar yang tiba pada Sabtu 23 Januari 2916 sebanyak 392 orang.

Sementara rincian dari 122 warga Kota Surabaya itu, terdiri dari 33 Kartu Keluarga, dan laki-laki sebanyak bayi 1 orang, balita 7 orang, anak-anak 13 orang, remaja 5 orang, dewasa 33 orang, dan lanjut usia 3 orang, sedangkan perempuannya terdiri dari balita 6, anak-anak 15, remaja 9 dan dewasa 30. “Jadi, total 122 orang,” kata Soemarno Kepala Bakesbanglimas Kota Surabaya.

Semua warga Kota Surabaya itu kata Sumarno, masih berada di Transito sehingga belum ada satu pun warga yang dipulangkan. Walaupun sudah ada beberapa warga yang menjemput keluarganya ke penampungan itu.

"Karena prosedurnya seperti itu, maka walaupun dijemput, tetap tidak boleh," papar pria berkumis ini.

Masih menurut Soemarno, bahwa eks anggota Gafatar asal Jawa Timur ini dirasa masih perlu diberikan pendampingan oleh tokoh agama.

"Sehingga mereka tidak diperbolehkan pulang ke keluarga masing-masing, Kami harap bagi keluarganya tunggu dulu, tunggu prosedur dari kami,” pungkas Soemarno.

Soemarno menegaskan , pihaknya masih akan merapatkan dan berkoordinasi tentang berbagai masalah yang dialami oleh warga eks Gafatar Surabaya itu, termasuk permasalahan ekonomi yang menjual harta dan benda mereka.

"Yang pasti, pemkot Surabaya akan membantu semua keperluan dan kebutuhannya," ujar Soemarno.

Soemarno menambahkan, jumlah ini bisa saja bertambah, karena berdasarkan informasi yang diterimanya, akan ada kedatangan lagi warga eks Gafatar ke lokasi penampungan itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya