Hobi Makan Daging Mentah, Ada Cacing 6 Meter di Perut Pria Ini

Awalnya ia merasa sakit perut, muntah, kehilangan nafsu makan, lemah, dan kehilangan berat badan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jan 2016, 19:30 WIB
Ilustrasi Cacing Pita (iStockphoto)

Liputan6.com, New York- Seorang pria asal China yang senang mengonsumsi daging mentah terinfeksi parasit gara-gara hobinya tersebut. Alhasil, di dalam perutnya terdapat cacing pita sepanjang 6,1 meter.

Parasit tersebut telah berada di dalam usus kecil pria ini sekitar dua tahun. Para dokter pun mendiagnosis cacing yang berasal dari daging sapi tersebut merupakan spesies Taenia saginata seperti diungkap dalam The New England Journal of Medicine.

"Sebenarnya, infeksi cacing pita cukup langka di tempat pria ini berada yakni China Tengah," ungkap dokter yang mendiagnosisnya, Jian Li dari departemen penyakit menular di Rumah Sakit Renmin di Shiyan, China. Dikutip laman Live Science, Minggu (24/1/2016).

Menurut Li, kasus infeksi cacing pita pada pria berusia 38 tahun ini merupakan yang pertama kali terjadi di China selama 30 tahun terakhir.

Pria ini awalnya pergi ke dokter pada 2015 lalu. Ia merasa sakit perut, muntah, kehilangan nafsu makan, lemah, dan kehilangan berat badan. Dalam tiga hari berat badannya bisa turun hingga 3-5 kilogram.

Setelah dilakukan pemeriksaan tinja, ditemukan ada fragmen parasit pita di dalamnya. Lalu, pasien ini pun mengaku senang mengonsumsi daging mentah. Dari dua fakta tersebut dokter menyimpulkan pria ini terinfeksi cacing pita daging sapi.

Seseorang bisa terinfeksi cacing pita saat mengonsumi daging mentah atau dimasak tak matang yang berasal dari sapi terkontaminasi. Lalu, saat masuk tubuh telur cacing pita dan larva bisa berpindah ke usus kecil, lalu menempel hingga menjadi cacing pita dewasa seperti diterangkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Selain sapi, daging babi bisa mengandung cacing pita jenis Taenia solium. Jika larva cacing pita bermigrasi dari usus ke jaringan lain seperti otak hal tersebut dapat timbulkan gejala neurologis seperti kejang-kejang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya