Jenazah Teroris dan Korban Bom Sarinah Dibawa ke RS Polri

1 Di antara 7 korban tewas, merupakan warga kebangsaan Kanada.

oleh Audrey Santoso diperbarui 14 Jan 2016, 18:50 WIB
Petugas menutup mayat korban ledakan bom di pos pol sarinah, Jakarta, Kamis, (14/1/2016). Beberapa ledakan dan suara senjata api terjadi di pusat ibukota Indonesia, Polisi mencurigai seorang melakukan aksi bom bunuh diri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri Said Sukanto, Kramatjati Kombes Pol Rusdianto menyatakan, saat ini pihaknya sedang menjalani proses identifikasi dan autopsi terhadap 7 jenazah korban bom Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Hingga saat ini, tim forensik belum dapat memilah mana jenazah terduga pelaku teror dan mana korban teror. Ia hanya menerangkan, 1 di antara 7 korban tewas, merupakan warga kebangsaan Kanada.

"Pada saat ini RS Sukanto sedang melaksanakan pemeriksaan terhadap 7 jenazah yang kami terima. 6 WNI dan 1 WNA. Untuk pelaku belum dapat ditentukan. Untuk identitas ada beberapa orang tapi masih kita dalami kebenaran identitas. Semua laki-laki, WNA dari Kanada," ujar Rusdianto di RS Polri Said Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016).

Kepala Bidang Dokter Polisi Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokpol Pusdokkes) Polri Kombes Anton Castilani yang mendampingi Rusdi mengatakan, jenazah warga Kanada terindentifikasi setelah polisi menemukan buku paspor korban. Namun keduanya enggan membeberkan identitas warga Kanada tersebut dengan alasan kewenangan penyidik.

"Tahu dari paspor (warga Kanada). (Nama korban WNA) Itu nanti akan kami laporkan setelah selesai autopsi. Nanti penyidik yang sampaikan," kata Anton.

Ia mengatakan, kondisi jenazah yang ia terima mengalami luka beragam mulai dari luka tembak dan luka ledakan. Dikonfirmasi mengenai dugaan korban luka tembak adalah terduga teroris, Anton enggan menjawab.

Dia menegaskan, seluruh korban tewas berstatus warga sipil. Wajah seluruh jenazah masih bisa dikenali

"Ada luka tembak dan luka ledakan. Wajahnya masih cukup baik. Sesudah ini kita coba lakukan rilis untuk wajah-wajah bila diperlukan untuk proses identifikasi. (Korban tewas) sipil semua," terang Anton.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya