Ada Jasa Eks Kapten MU di Balik Sukses Barcelona

Sejarah masa lalu Barcelona kala perang sipil di Spanyol akhirnya terungkap.

oleh Defri Saefullah diperbarui 02 Jan 2016, 06:00 WIB
Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu (kedua dari kanan) bersama cucu Don Patricio di Camp Nou (as.com)

Liputan6.com, Barcelona: Tak banyak yang mengetahui jika seorang pria asal Irlandia, Patrick O' Connel atau Don Patricio turut berjasa atas suksesnya Barcelona hingga sekarang. Tanpa jasa eks kapten Manchester United (MU), Barcelona boleh disebut sudah punah.

Kok bisa? Seperti dilansir as, Patricio jadi manajer Barcelona saat perang sipil di Spanyol antara 1936-1939 silam. Barcelona nyaris bangkrut kala itu.

Baca Juga

  • Bali United Perpanjang Kontrak 20 Pemain
  • Gol Messi di Laga ke-500 Bawa Barcelona Lewati Rekor Madrid
  • 3 Pemain yang Bakal Gabung Guardiola ke Man City

Namun, dia lalu mengadakan tur ke Meksiko yang membuat Barcelona dapat pemasukan untuk 'bernafas'. Cerita ini boleh saja hilang tak membekas jika tak diungkap istri dari cucu eks kapten MU ini yang bernama Michael O'Connel.

"Dia temukan berita jika kakek saya merupakan nama yang sangat terkenal di Spanyol pada 1920 sampai 1950," ujar Michael kepada BBC dan dikutip as.

"Dia juga membawa Real Betis juara La Liga untuk pertama kali dan satu-satunya. Dia selamatkan Barcelona dari kebangkrutan selama perang sipil di Spanyol," katanya, menambahkan.

Para pemain Barcelona merayakan gol yang dicetal Luiz Suarez pada laga La Liga Spanyol di Stadion Cam Nou, Barcelona, Kamis (31/12/2015) dini hari WIB. (REUTERS/Stringer)

Saat Barcelona melawan Real Betis di Camp Nou 30 Desember lalu, nama Patricio masuk dalam Hall of Fame di Camp Nou. Jasanya resmi dikenang oleh Barcelona.

Meski mengecap sukses di Spanyol, hidup Patricio diketahui berakhir tragis. Dia meninggal dalam kondisi miskin di London dan dimakamkan pada kuburan tanpa nama di pemakaman St Mary, Kilburn London.

"Banyak gambaran yang berbeda soal Patrick O'Connel. Mulai katanya sosok yang keras hingga visioner. Yang pasti kehidupannya harus diingat," kata Michael.

2 dari 2 halaman

Tudingan Miring

Meski sukses berat dalam satu dekade terakhir, Barcelona kerap dituding mendapatkan bantuan dari wasit. Seperti yang terjadi pada laga pamungkas 2015 melawan Real Betis.

Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) menilai Barcelona tidak seharusnya mendapat hadiah penalti saat menang 4-0 melawan Real Betis, Rabu (30/12/2015). Wasit dinilai telah melakukan kesalahan dengan menunjuk titik putih.

Pada laga terakhir di tahun 2015 itu Barcelona mendapat hadiah penalti di menit 28 saat skor masih imbang tanpa gol. Wasit Inaki Bikandi menilai kiper Betis Adan melakukan pelanggaran saat berbenturan dengan Lionel Messi. Adan juga diganjar kartu kuning.

Akibat benturan dengan Adan, Messi memang terkapar. Namun RFEF melihat Bikandi seharusnya tak perlu memberikan hadiah penalti karena Adan tidak melakukan pelanggaran. Selengkapnya baca di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya