Laju IHSG Bakal Bervariasi

Rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS masih menjadi sentimen yang bebani IHSG.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Des 2015, 06:20 WIB
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  diperkirakan variatif pada perdagangan saham hari ini.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menerangkan, pada penutupan perdagangan saham kemarin indeks saham cenderung positif.

Meski, ditutup melemah 0,44 persen ke level 4.374,19 IHSG belum menembus support. Satrio menuturkan, dengan ditutup di atas support berarti IHSG memiliki peluang untuk menguat.

"Sebenarnya penutupan IHSG positif 4.346 berhasil di atas itu, support yang kuat," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (15/12/2015).

Namun begitu, IHSG bakal tertekan oleh sentimen negatif terkait rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan. Ditambah jatuhnya harga minyak dunia.

Dari dalam negeri, IHSG dipengaruhi oleh laporan neraca perdagangan dan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)."BI rate saya pesimis BI mau nurunin," ujar dia.

Satrio memprediksi IHSG berada pada support 4.346 dan resistance pada 4.385.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak menguat dengan kisaran support 4.345 kemudian resistance pada 4.410.

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Astra International Tbk (ASII), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT XL Axiata Tbk (EXCL). (Amd/Ahm)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya