'Sweeping' Peserta Kongres HMI, Polisi Sita Berbagai Senjata

Putut menyebutkan, senjata tajam yang diamankan berupa badik, panah, anak panah, sumpit, dan senjata rakitan.

oleh M Syukur diperbarui 23 Nov 2015, 12:35 WIB
(Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan personel Polda Riau dan Polresta Pekanbaru menyita puluhan senjata tajam dan senjata api rakitan, dari peserta kongres nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Barang berbahaya itu diperoleh dari sejumlah anggota HMI.

Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono mengatakan, sweeping ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas aksi anarkis yang dilakukan sejumlah kader HMI asal Makassar terhadap panitia kongres.

"Razia ini dilakukan setelah ada aksi brutal yang dilakukan oknum mahasiswa dan melukai sejumlah orang tadi malam," kata Putut di Pekanbaru, Riau, Senin (23/11/2015).

Putut menyebutkan, senjata tajam yang diamankan berupa badik, panah, anak panah, sumpit. Turut pula diamankan beberapa senjata api rakitan dari lokasi yang disasar petugas.

Saat sweeping, Polda Riau dan Polresta Pekanbaru menurunkan polisi bersenjata lengkap dan berpakaian sipil. Polisi juga dibantu puluhan personel Polisi Militer (PM).


Sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa yang di-sweeping dengan sejumlah awak media. Namun tak sampai terjadi kontak fisik karena dilerai petugas.

Dalam sweeping itu, polisi menyisir satu per satu ruang Gelanggang Remaja yang dijadikan tempat menginap sebagian peserta kongres.

Polisi juga memeriksa seluruh anggota HMI dari berbagai daerah. Hasilnya, ditemukan beragam senjata tajam dan senjata api rakitan. Selain senjata, polisi juga mengamankan mahasiswa yang kedapatan membawa senjata.

Pada Senin 23 November dini hari, seorang mahasiswa dari Riau, Syahroni, terpaksa dirawat di rumah sakit karena terkena tembakan sumpit. Sumpit yang menempel di pinggang membuatnya roboh dan tak sadarkan diri.

Kerusuhan ini diduga dilakukan sejumlah kader HMI asal Makassar yang mendatangi Green Hotel di Jalan Arifin Ahmad. Kericuhan ini diduga disulut fasiltas yang disediakan panitia kongres tak memadai. (Rmn/Sun)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya