Liputan6.com, Jakarta - Ajang pencarian bakat kreatif digital, Hackathon Merdeka 2.0 telah memasuki babak grand final. Proses penjurian 70 aplikasi dari 70 tim finalis ini berlangsung di Jakarta Digital Valley (JakDiva), Menara Multimedia, Jakarta, pada Minggu (15/11/2015) kemarin.
Dari hasil penjurian grand final ini, ada empat pemenang, antara lain: Kentongan (kategori kependudukan), Mobile Posyandu (kategori kesehatan), Ayo Jaga dan Lapori sebagai juara bersama (kategori keamanan/kepolisian).
Dalam keterangan rilis kepada tim Tekno Liputan6.com, Senin (16/11/2015), tahap penjurian berkonsep layaknya pameran. Artinya, masyarakat dapat menyaksikan langsung presentasi aplikasi dari para finalis.
Adapun, tema yang diusung adalah masalah data kependudukan,perizinan, pendidikan, tenaga kerja, keamanan, bencana alam, kriminalitas, dan layanan masyarakat, dengan tujuan memecahkan permasalahan yang dihadapi bangsa.
Dengan data yang lebih terkini dan akurat, pemerintah diharapkan dapat mengambil kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran. Metode pengumpulan data dari Hackathon pun berbeda dari yang dilakukan oleh pemerintah, yakni menggunakan metode crowdsourcing (pengumpulan data berbasis massa).
"Telkom berinisiatif untuk mendukung acara Hackathon Merdeka 2.0 ini mengingat komitmen kami untuk menumbuhkan industri kreatif digital di Indonesia, apalagi tema Hackathon 2.0 kali ini fokus pada solusi permasalahan bangsa melalui aplikasi kependudukan," ujar Indra Utoyo, Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom.
Lanjutnya, Indra mengatakan bahwa Telkom berupaya menumbuhkan ekosistem pengembangan inovasi digital nasionaldi Indonesia. Salah satunya melalui pembinaan para pengusaha muda digital (startup) melalui pola inkubasi dan akselerasi. Pengembangan inovasi digital dilakukan di berbagai Digital Valley di Indonesia, salah satunya Jakarta Digital Valley (Jakdiva).
Hackathon Merdeka 2.0 merupakan ajang kompetisi pembuatan aplikasi selama 24 jam yang diadakan oleh komunitas teknologi informasi (TI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Ajang ini telah dimulai sejak 24-25 Oktober lalu, dengan menjaring 1.700 peserta dari 27 kota di Indonesia dan 1 kota di Australia (Sydney).
(cas/isk)
Advertisement