Subsidi Dialihkan untuk Masyarakat yang Belum Teraliri Listrik

Langkah ini dilakukan agar subsidi yang selama ini diberikan bisa dialihkan pada masyarakat yang belum teraliri listrik.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Nov 2015, 17:51 WIB
Petugas saat memeriksa tarif meteran listrik di Rusun Benhil, Jakarta, Jumat (9/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal mencabut subsidi listrik dengan daya 900 volt ampere (VA) bagi pelanggan rumah tangga. Langkah ini dilakukan agar subsidi yang selama ini diberikan bisa dialihkan pada masyarakat yang belum teraliri listrik.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir mengatakan, sebenarnya subsidi tersebut bukan dihapuskan, melainkan alokasinya akan diperuntukkan bagi masyarakat yang dapat menikmati aliran listrik yang jumlahnya mencapai 4 juta rumah tangga.

"Ini bukan pencabutan, tapi mengalihkan dari yang mampu kepada yang tidak mampu, karena rasio elektrifikasi kita baru 44 persen, dan ada kelompok miskin yang belum teraliri listrik, jadi mereka yang dikasih listrik," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Selain itu, lanjut Sofyan, alasan lain pencabutan penghapusan subsidi ini karena banyaknya pengusaha kos yang masih menggunakan listrik dengan daya 900 VA.‬ Padahal menurutnya, kos-kosan mampu untuk membayar listrik tanpa subsidi.

‪"Karena kos-kosan misalnya kan pake 900 watt, padahal bayar kostnya 2 juta, 3 juta, tapi bayar listrik cuma 70 ribu padahal bayarnya harusnya 200 ribu, karena mereka mampu," lanjutnya.

Pendataan penggunaa listrik 900 VA ini akan dilakukan pada November 2015 dan ditargetkan selesai pada April 2016.‬

‪"Ini kan Putusan Presiden, ini mungkin akan dievaluasi lagi, dari 6 November, sampai April 2016 akan dilaksanakan, karena enam bulan dari sekarang, ini bekerjasama dengan TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan)," tandasnya. (Dny/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya