Bandara di Jawa dan Bali Kembali Dibuka

Angin yang membawa debu vulkanik dari Gunung Barujari kini mengarah ke selatan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2015, 19:00 WIB
Angin yang membawa debu vulkanik dari Gunung Barujari kini mengarah ke selatan.

Liputan6.com, Denpasar - Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Angkasa Pura, angin yang membawa debu vulkanik dari Gunung Barujari, Lombok, NTB kini mengarah ke selatan. Sehingga, jalur penerbangan baik internasional maupun domestik telah dinyatakan aman dan dibuka kembali.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (5/11/2015), para penumpang yang sudah menunggu selama 1 sampai 2 hari, khususnya di pintu keberangkatan domestik langsung mengantre masuk ke dalam.

Bandara Notohadinegoro, Jember, Jawa Timur juga kembali normal beroperasi setelah sehari kemarin ditutup total akibat rute penerbangan tertutup paparan debu vulkanik anak Gunung Rinjani itu.

Beroperasinya bandara menyusul cuaca di sekitar rute penerbangan yang sudah membaik dan tidak tertutup sebaran debu vulkanik anak Gunung Rinjani.

Akibat debu vulkanik tersebut, Bandara Juanda ditutup, sehingga ratusan calon penumpang menumpuk yaitu ruang check in masing-masing maskapai. Ada 39 penerbangan dari Surabaya menuju Bali, Banyuwangi, dan Jember serta Lombok yang gagal terbang.

Ratusan calon penumpang yang gagal terbang di Bandara Juanda Surabaya kecewa. Selain harus menunggu ketidakjelasan jadwal terbang mereka ke kota tujuan, mereka juga harus berpikir 2 kali lipat untuk bisa tetap terbang. Mereka terpaksa menginap di bandara. (Dan/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya