Tak Ada Biaya, Kanker Gerogoti Wajah

Seorang nenek dengan keterbatasan ekonomi harus melalui masa tua dengan kanker kulit. Tak pernah ditangani dokter, kanker yang makin ganas membuat nyaris sekujur wajahnya berlubang.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jul 2009, 18:05 WIB
Liputan6.com, Ponorogo: Dengan keterbatasan ekonomi, seorang perempuan warga Desa Badaralim, Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, harus melalui masa tua dengan kanker. Kondisi Tukiyem atau orang kampung menyapanya Mbah Genuk sangat memprihatinkan. Kanker kulit yang dideranya membuat wajah hingga hidungnya rusak dan berlubang.

Kanker kulit diderita Mbah Genuk bermula dari bintik kecil di hidung. Dia berusaha menyembuhkan sendiri tapi hasilnya malah berujung luka yang nyaris menyebar di seluruh wajah. Setiap Tukiyem merasakan perih dan panas di wajah, keluarga hanya bisa mengantar ke pusat kesehatan masyarakat.

"Kadang juga sebulan baru suntiknya. Ya bayar Rp 20 ribu, Rp 20 ribu gitu. Ya namanya kalo tiap hari keluar duit kan berat, kami tidak mampu," kata Suratmi, anak Tukiyem.

Derita sama dialami seorang warga Madiun, Jatim. Lantaran tak memiliki biaya untuk pergi ke dokter, Tumini harus kehilangan sebagian wajahnya karena kanker kulit. Tumini hampir-hampir putus asa karena kanker telah merenggut masa tua. Kemiskinan, lagi-lagi harus dibayar mahal.(JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya