MUI: Kalau Mau Turun Hujan, Masyarakat Sebaiknya Tobat

Perilaku manusia yang banyak melanggar ketentuan Allah SWT ini bisa menjadi penyebab kekeringan berkepanjangan seperti saat ini.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Nov 2015, 13:26 WIB
Nafis juga mengimbau agar para ulama di Indonesia bisa saling memahami satu sama lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca kemarau berkepanjangan yang saat ini sedang melanda Indonesia, dianggap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin sebagai ujian pada masyarakat Indonesia karena telah banyak melanggar ketentuan Allah SWT.

Karena itu, Maruf meminta agar masyarakat bertobat atau menyesali perbuatan dengan sungguh-sungguh. Supaya hujan yang diharapkan segera turun dan mengakhiri kekeringan yang melanda selama 3 bulan terakhir.

"Kami mengajak masyarakat untuk memohon ampun dengan sungguh-sungguh dan mengisi setiap kesempatan dengan amal. Agar cobaan kekeringan segera berakhir menjadi turunnya hujan sebagai rahmat," kata Maruf Amin dalam sambutannya setelah shalat Istisqa, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu, (1/11/2015).

Ketua MUI yang baru terpilih Agustus lalu tersebut mengungkapkan perilaku manusia yang banyak melanggar ketentuan Allah SWT ini bisa menjadi penyebab kekeringan berkepanjangan hingga terjadi krisis air.

Masyarakat dari berbagai latar belakang, kata Maruf, contohnya, kalangan pejabat maish banyak yang belum maksimal melaksanakan tugas dalam memberi pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

"Contoh perbuatan yang melanggar ketentuan ini menjadi penyebab dicabutnya keberkahan yang diberikan Allah SWT," kata Maruf.

Kementerian Agama pun telah mengimbau Kantor Wilayah Kemenag dan Kantor Kabupaten Kemenag serta seluruh madrasah untuk menunaikan shalat Istiqa meskipun beberapa tempat sudah mulai turun hujan yang sifatnya tidak tentu.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dalam shalat Istisqa yang digelar kedua kalinya setelah 11 September lalu, ini mengajak masyarakat untuk terus berikhtiar dalam mengatasi bencana kekeringan dan kabut asap luar biasa yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sekitar 15.000 orang melaksanakan shalat Istiska yang dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hasanudin Sinaga serta khatib oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Maruf Amin.

Selain Menteri Agama, sejumlah pimpinan negara lainnya, seperti Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil turut melaksanakan snalat Istiska di Masjid Istiqlal. (Ant/Dms/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya