Liputan6.com, New York - Harga emas turun hampir 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), yang merupakan pelemahan terbesar dalam satu bulan terakhir. Pemicu penurunan harga emas karena pelaku pasar melakukan aksi jual setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) menyatakan bahwa mereka masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga pada Desember nanti.
Mengutip CNBC, Kamis (29/10/2015), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi US$ 1.155,86 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,9 persen pada harga US$ 1.176 per ounce sebelum pernyataan dari the Fed keluar.
Pada rapat dewan gubernur, the Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga di angka mendekati nol persen. Hal tersebut sudah sesuai dengan apa yang diperkirakan oleh para analis.
Namun, the Fed memberikan sinyal bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga masih terbuka pada Desember nanti. Mereka akan melihat dahulu data-data ekonomi dalam negeri dan juga pengaruh dari ekonomi global untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter tersebut.
Ekonomi AS memang saat ini berangsur pulih. Namun pemulihan tersebut seharusnya bisa cepat jika kondisi global juga tidak sedang tertekan. Sayangnya, kondisi ekonomi global juga sedang turun sehingga tak bisa mendorong ekonomi AS.
"Sebenarnya pernyataan dari the Fed tersebut mengejutkan. Belum ada data-data yang jelas namun mereka sudah membuka peluang kenaikan suku bunga," jelas Direktur Perdagangan Logam BMO Capital Markets, New York, AS, Tai Wong.
Jika memang benar the Fed menaikkan suku bunga pada Desember nanti maka kenaikan tersebut merupakan pertama kalinya dalam satu dekade. Hal tersebut tentu saja akan sangat berpengaruh kepada harga emas.
Jika suku bunga naik maka nilai tukar dolar AS akan menguat sehingga akan menekan harga emas. Selama ini memang jika dolar menguat maka harga emas akan tertekan dan juga sebaliknya.
Harga Emas Jatuh Setelah The Fed Beri Sinyal Soal Suku Bunga
Harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi US$ 1.155,86 per ounce.
diperbarui 29 Okt 2015, 06:40 WIBIlustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 Energi & TambangMenteri Bahlil Sebut Izin Tambang Vale Telah Terbit
3 4 5 6 7 8 Jawa Tengah - DIYFilm Monster Dijadwalkan Tayang di Netflix Mulai 16 Mei 2024
9 10
Berita Terbaru
Teknik Pemenggalan Kalimat Lagu dan Pengucapan Kata yang Jelas Disebut, Ini Penjelasannya
IHSG Dibuka Perkasa, Sektor Saham Transportasi Bukukan Kenaikan Tertinggi
3 Cara Maksimalkan Fitur Galaxy AI Bahasa Indonesia, Biar Komunikasi dan Produktivitas Makin Lancar
Krisis Pria Pewaris Takhta Kekaisaran Jepang, 90 Persen Warga Dukung Wanita Masuk Daftar Suksesi
Djarum hingga Wings Group Bakal Investasi di IKN, Berapa Nilainya?
Dahsyatnya Puasa Senin Kamis, Dibukakan Pintu Surga Ar-Rayyan di Hari Kiamat
3 Alasan Darius Sinathrya Jengkel ke Wasit Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Semua Terkait VAR
Gunung Ruang Berstatus Awas, Bandara Sam Ratulangi Manado Kembali Ditutup
Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia Humza Yousaf Mundur, Ini Alasannya
Detik-Detik Erupsi Dahsyat Gunung Ruang, Warga Dengar Suara Gemuruh dan Alami Hujan Batu
Status Gunung Ruang Naik dari Siaga Jadi Awas, Warga Pulau Tagulandang Diimbau Waspada Tsunami
Timnas AMIN Akan Dibubarkan di Rumah Anies Baswedan Siang Nanti