Mahaka Akan Lebih Ketat Pantau 'Penonton Siluman' di Final

Banyak penonton yang masih dapat masuk stadion, padahal stadion sudah terisi penuh.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 11 Okt 2015, 09:14 WIB
CEO Mahaka, Hasani Abdulgani (LIputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Promotor Piala Presiden 2015, Mahaka Sports and Entertainment, akan mempersiapkan partai final dengan lebih hati-hati. Mereka tidak ingin ada pihak-pihak yang mencuri-curi kesempatan masuk tanpa tiket.

Pada laga leg kedua semifinal antara Persib Bandung kontra Mitra Kukar, Sabtu (10/10/2015) di Stadion Jalak Harupat, stadion terisi penuh. Bahkan tiket sudah terjual habis pada pukul 08.00 WIB pagi. Namun hingga laga digelar keadaan di luar stadion masih dikerumuni suporter yang berharap dapat masuk.

Kondisi di dalam stadion pun penuh bahkan melebihi kapasitas. Ada beberapa suporter yang tidak mendapatkan tempat duduk dan harus berdiri di sela-sela kursi penonton lainnya.

Jika total 25 ribu tiket terjual habis, tentu stadion akan terisi oleh 25 ribu orang. Lantas bagaimana bisa ada penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk?

"Kita sudah imbau semua, tapi memang kan ada beberapa pihak yang 'nakal', tentu kita akan evaluasi hal ini kedepannya," ujar CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, pada Liputan6.com di Stadion Jalak Harupat.

Sharing Comittee Piala Presiden, Maruarar Sirait, juga memberikan pandangannya soal kondisi penjualan tiket, "Tentu sistem penjualan tiket ini harus lebih baik kedepannya. Mungkin saja kedepannya bisa digunakan semacam gelang atau apa bagi pembeli tiket," jelasnya.

Saat ini Mahaka sedang menanti keputusan dari kepolisian soal tempat penyelenggaraan partai final. Dua kota, Jakarta dan Bali, menjadi prioritas tempat penyelenggaraan partai final itu digelar.

"Untuk final, Panpel kita (Mahaka) yang pegang. Soal bagaimana nanti di final, tidak usah khawatir, kita sudah berpengalaman, dan kita akan berusaha semuanya lancar dan baik-baik saja," tutup Hasani Abdulgani. (Tho/Def)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya