Liputan6.com, Jenewa: Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengumumkan bahwa flu babi telah memasuki status pandemi, Kamis (12/6). Pengumuman ini diharapkan akan memberikan sinyal kepada negara-negara dunia untuk mengeluarkan dana guna menanggulangi penyebaran virus dan mempercepat produksi vaksin. Namun, WHO menegaskan bahwa status itu bukan berarti virus menjadi sangat mematikan, melainkan penyebarannya tidak dapat dihentikan.
Ketua WHO, Dr. Margaret Chan, membuat pernyataan tersebut setelah mengadakan pertemuan darurat dengan para para pakar flu dunia. "Saat ini dunia telah memasuki level pandemi pertama dalam abad 21," ujarnya.
Keputusan pandemi mungkin dapat dibuat lebih dini jika WHO memiliki data yang lebih akurat tentang penyebaran virus ini. Chan mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melihat laporan kasus yang diberikan beberapa negara seperti Inggris, dianggap tidak akurat. Hingga kini, flu babi telah menyebabkan 144 orang meninggal.(AP/YUS)
Ketua WHO, Dr. Margaret Chan, membuat pernyataan tersebut setelah mengadakan pertemuan darurat dengan para para pakar flu dunia. "Saat ini dunia telah memasuki level pandemi pertama dalam abad 21," ujarnya.
Keputusan pandemi mungkin dapat dibuat lebih dini jika WHO memiliki data yang lebih akurat tentang penyebaran virus ini. Chan mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melihat laporan kasus yang diberikan beberapa negara seperti Inggris, dianggap tidak akurat. Hingga kini, flu babi telah menyebabkan 144 orang meninggal.(AP/YUS)
