Liputan6.com, Jambi - Setelah diliburkan selama 10 hari karena kabut asap, kegiatan belajar mengajar di Kota Jambi, kembali aktif hari ini meski belum sepenuhnya normal. Sebab, hanya siswa kelas 5 dan 6 SD, siswa SMP dan SMA saja yang bersekolah. Sementara untuk siswa Paud, TK dan SD kelas 1 hingga kelas 4 masih diliburkan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (7/9/2015), untuk menghindari gangguan kesehatan, para siswa diwajibkan mengenakan masker. Selain itu, aktivitas luar ruangan seperti upacara bendera dan olahraga ditiadakan.
Advertisement
Salah satu penyebab tebalnya kabut asap di kawasan Jambi, karena terbakarnya sejumlah kawasan perkebunan dan hutan. Seperti yang terjadi di Desa Mentawak, Jalur Lintas Sumatera antara Sarolangun dan Merangin, Jambi.
Keringnya lahan perkebunan akibat kemarau dan kencangnya angin membuat api cepat membesar. Hanya kurang dari 1 jam, kebakaran telah menghanguskan sekitar 2 hektar lahan.
Petugas pemadam yang tiba di lokasi langsung berusaha memadamkan api. Butuh waktu satu jam bagi petugas untuk meredakan kebakaran.
Hai Minggu Kemarin, Presiden Joko Widodo langsung terbang ke Sumatera Selatan guna melihat lahan yang terbakar, sekaligus berkoordinasi terkait penanganan kabut asap.
Selama 18 tahun terakhir, setiap tahun Indonesia memproduksi kabut asap akibat pembakaran lahan. Ringannya hukuman terhadap pelaku membuat pembakar lahan tidak kunjung jera. (Dan/Sun)