Citizen6, Garut Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA) adalah kerjasama perdagangan bebas antar negara kawasan ASEAN, rencananya MEA akan berlaku akhir tahun ini (2015). Sementara itu, diberlakukannya secara bertahap sehingga kawasan negara Asean berada pada satu wilayah perdagangan.
MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang dan jasa saja, tetapi juga arus pasar tenaga kerja. Sehingga dibutuhkan kesiapan yang matang agar bisa bersaing didalamnya, ada peluang didalamnya tetapi dengan resiko dan tantangan yang juga harus dihadapai.
Advertisement
Demikian diungkapkan Ustadz Ma’mol, MM.Pd., salah seorang pengelola Pondok Pesantren Nurul Amien, yang berlokasi di perkampungan sejuk nan asri, tepatnya kawasan Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Ya, dalam menghadapi MEA ini kita harus melakukan banyak persiapan dalam menghadapinya. Termasuk masyarakat sendiri yang akan berhadapan langsung. Mengingat perdagangan bebas berarti hilangnya campur tangan pemerintah terhadap perlindungan sebuah sistem ekonomi dalam negeri.” Tutur Ustadz Ma’mol, usai memberikan motivasi kepada sejumlah santrinya, Sabtu (20/08/2015).
Selain menerapkan kurikulum nasional yang dipadukan dengan kurikulum kepesantrenan, kini Nurul Amin juga terus menggenjot berbagai bidang keterampilan bagi anak didiknya. Termasuk membekali para santrinya dengan ilmu kewirausahaan, khususnya dalam menghadapi MEA.
“Anak-anak, termasuk para santri di sini adalah tunas bangsa yang akan menjadi penerus bangsa ini. Untuk itu kita sebagai pendidik harus secara serius mendidik dan mengarahkan dan mendidik mereka dengan berbagai bidang keahlian, karena masa depan bangsa ini ada di tangan mereka,” Tutur Ustadz Ma’mol, yang belum lama ini SMPIT binaannya terpilih menjadi salah satu salah satu sekolah percontohan berbasis pesantren tingkat nasional.
Dikatakannya, MEA itu bukan sesuatu yang harus ditakuti, MEA harus menjadi faktor yang mendorong kita untuk maju. Lembaga pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan suatu negara. “Tak bisa dibupungkliri, pendidikan adalah salah satu sektor yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Jadi, kita harus siap segala-galanya.” Tandasnya.
Dalam kesempatan dan waktu yang sama, di kampus Nurul Amin Boarding School ini juga secara bersamaan digelar beberapa kegiatan. Selain pelatihan kewirausahaan bagi pelajar atau santri setingkat SMP-SMA, juga ada kegiatan pelatihan dan pendidikan kesehatan gigi bagi santri/ pelajar Madrasah Ibtidaiyah atau setingkat Sekolah Dasar. Sementara itu para staff pendidiknya pun diberikan pelatihan dan pembekalan khsusus untuk meningkatkan kulaifikasi SDM sebagai pendidik atau tenaga kependidikan yang berkeahlian dan profesional.
“Untuk mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu, ya tenaga pendidik maupun tenaga kependidikannya pun harus berkualitas pula. Ya, kegiatan seperti ini adalah salah satu upaya kita (Nurul Amien) untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu,” tambah, Ustadz Ma’mun Mulyana, S.Pd., salah seorang pengajar di Nurul Amien Boarding School.
Untuk mengadakan pelatihan khusus kwirausahaan ini, pihak Nurul Amien Boarding School menghadirkan beberapa pemateri yang berkompeten dibidangnya, salah satunya adalah Andrianto, SE, M.Si., salah seorang pendidik yang juga pelaku usaha. Smentara untuk memberikan pembekalan bagi staf pendidiknya, dihadirkan pemateri dari Dinas terkait.
Penulis:
Abu Nasmah
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
*** Ingin berdiskusi seputar Pendidikan atau bisnis, silakan ke Forum Liputan6.com