Mempertanyakan Tata Kelola Piala Kemerdekaan

Tim Transisi juga memberi alasan tentang kenapa match Piala Kemerdekaan telat cair.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Agu 2015, 17:01 WIB
Logo Piala Kemerdekaan 2015 (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Piala Kemerdekaan terus dirundung masalah setelah sejumlah wasit dinilai kurang layak memimpin pertandingan-pertandingan di turnamen buatan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu. Tindak kekerasan pemain kepada wasit juga mewarnai beberapa laga Piala Kemerdekaan.

Kemudian, kali ini giliran match fee yang ternyata banyak belum disalurkan ke klub-klub peserta Piala Kemerdekaan. Akibat kondisi ini, sejumlah klub peserta pun mengancam mogok bermain bila match fee mereka tak kunjung cair.

Anggota Tim Transisi Kemenpora, Tommy Kurniawan, meminta pengertian dari klub-klub peserta Piala Kemerdekaan. Dia beralasan, penyebab keterlambatan belum cairnya match fee untuk klub karena keterlambatan pihak sponsor dalam mencairkan dana.

"Dana itu memang belum turun dari sponsor. Kalau memang mau ada mogok bertanding, kami akan terima. Kami akan segera menyelesaikan hal itu," kata Tommy kepada wartawan.

"Kami mencoba menjelaskan kepada klub-klub kenapa match fee terlambat untuk diberikan kepada mereka," sambungnya.


Piala Kemerdekaan Menyimpan Banyak Masalah

Manajer Tim Peserta Piala Kemerdekaan berfoto bersama setelah bertemu dengan anggota Tim Transisi Kemenpora di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. Jumat (7/8/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Sebelum Piala Kemerdekaan bergulir, Tim Transisi Kemenpora berkelakar tentang bagaimana mereka menjalankan tata kelola sepak bola yang baik. Piala Kemerdekaan ingin mereka jadikan contoh sebagai turnamen dengan tata kelola yang dianggap baik oleh Kemenpora.

Kenyataannya, Piala Kemerdekaan ternyata malah menyimpan banyak masalah yang tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Hal ini kemudian juga memunculkan pertanyaan, bagaimana Tim Transisi Kemenpora mengelola kompetisi berjenjang dan berkesinambungan bila untuk turnamen dengan 24 klub yang berlangsung selama dua bulan saja banyak masalah yang terjadi?

Saat ini, sebagian klub sudah menjalani tiga sampai empat laga di babak grup Piala Kemerdekaan. Hingga sekarang, Tim Transisi juga belum membeberkan secara lengkap dan transparan siapa saja sponsor untuk Piala Kemerdekaan. (Win/Ary)

Baca juga:

Dari Lapangan Hijau ke Balik Kemudi Angkutan Umum

Debut Pedro Gemilang, MU Jadi Olok-olok di Twitter

Ini Jadwal Lengkap Siaran Langsung Piala Presiden 2015

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya