Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, penyaluran kredit perbankan ke sektor properti melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) pada kuartal II 2015 mencapai Rp 324,85 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 1,39 persen jika dibandingkan dengan kuartal I 2015. Namun lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan total kredit perbankan yang berada di level 2,13 persen.
Mengutip publikasi BI mengenai Survei Harga Properti Residensial, Kamis (13/8/2015), dari total KPR yang dikucurkan bank sejak Januari hingga Juni 2015, sebanyak 8,19 persen menyasar ke masyarakat penghasilan rendah dengan memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan perumahan(FLPP) dari pemerintah.
Pencairan FLPP sampai dengan kuartal II 2015 kemarin tercatat mencapai Rp 2,58 triliun. Jumlah tersebut sudah lebih dari 50 persen yang ditargetkan oleh pemerintah. Sepanjang tahun ini, pemerintah menargetkan bisa pencairan FLPP mencapai Rp 5,10 triliun. "Jadi masih ada dana sebesar 2,52 triliun yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah," tulis publikasi tersebut.
Untuk diketahui, fasilitas FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendan adalah subsidi cicilan rumah dengan bunga tetap sebesar 5 persen dengan jangka waktu cicilan maksimum 20 tahun.
Dalam survei tersebut juga mengungkapkan bahwa perlambatan penjualan properti residensial dari 26,62 persen pada triwulan I 2015 menjadi 10,84 persen pada triwulan II 2015. Perlambatan penjualan properti terutama terjadi para rumah tipe menengah.
"jika dilihat berdasarkan lokasi, perlambatan pertumbuhan penjualan rumah tipe menengah tertinggi terjadi di Medan," tulis laporan BI tersebut.
Sementara itu, penyaluran kredit perbankan khususnya penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) pada triwulan II 2015 tumbuh sebesar 1,39 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang berada di level 0,94 persen.
Fasilitas KPR tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Hasil survei mengindikasikan bahwa sebagian besar konsumen atau mencapai 72,20 persen masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial terutama untuk tumah tipe kecil dan menengah.
Sedangkan untuk tingkat bunga yang diberikan oleh bank dalam fasilitas KPR tersebut berada di kisaran 9 persen hingga 12 persen.
Survei ni dilakukan terhadap pengembang proyek perumahan di 16 kota besar dengan jumlah responsen mencapai 50 pengembang di wilayah Jakarta dan sekitarnya dan 441 pengembang di daerah lainnya yang terdapat kantor perwakilan Bank Indonesia. (Gdn/Ndw)
Penyaluran KPR dan KPA Capai Rp 324,85 Triliun di Semester I
Pencairan FLPP sampai dengan kuartal II 2015 kemarin tercatat mencapai Rp 2,58 triliun.
diperbarui 13 Agu 2015, 11:02 WIBIlustrasi Perumahan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 InternasionalChina: Sulit Menghadiri KTT Perdamaian Ukraina
7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Puasa Sunnah Juni 2024: Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah-Arafah, Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
Menguji Adrenalin di Wisata Kubang River Tubing Cirebon
Cuaca Indonesia Hari Ini Minggu 2 Juni 2024: Siang Nanti Hujan Guyur Mayoritas Wilayah
Takut Dicap Pemalas karena Bertanya WFH? Trik Ini Bisa Dipakai
Golf Indonesia Kolaborasi dengan China, Bakal Ada Pertukaran Atlet dan Pusat Pembinaan di Jateng
Perlukah Menyimpan Skincare di Dalam Kulkas?
37 WNI Pemegang Visa Ziarah Ditangkap Polisi Saudi, Diduga Gunakan Atribut Haji Palsu
Wacana Industri Pertahanan Jadi Destinasi Wisata di Bandung, Perusahaan Apa Saja?
Cara Unik Orang Tua Bedakan Anak Kembar Identiknya, Warnai Kuku sampai Beri Label
5 Tips Tetap Nyaman Beraktivitas di Luar Rumah Saat Cuaca Panas
PM Israel: Tidak Ada Gencatan Senjata Permanen Sampai Hamas Hancur
Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku Akhir Pekan Ini Minggu 2 Juni 2024, Semua Bebas Melintas