Musim Kemarau, Warga Rembang Kesulitan Air Bersih

Akibat kemarau panjang, tanaman padi seluas 1.800 hektare di Karawang dipastikan gagal tanam.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jul 2015, 06:34 WIB
Warga mengisi air untuk kebutuhan air minum dan memasak karena kesulitan air bersih akibat kemarau di kawasan lereng gunung Sumbing, Temanggung, Jateng. (Antara)

Liputan6.com, Rembang - Sambil membawa jeriken, warga Desa Pranti, Sulang, Rembang, Jawa Tengah berlari mengejar truk tangki air yang datang ke desa mereka. Begitu parkir, truk tangki air langsung diserbu warga. Kurang dari satu jam, 4 ribu liter air ludes diserbu warga.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (24/7/2015), sudah 2 bulan desa tersebut dilanda kekeringan. Sungai dan air sumur mengering sehingga warga kesulitan memperoleh air bersih.

Selain di Desa Pranti, 20 desa lainnya di Rembang, Jawa Tengah juga dilanda kekeringan.

Kemarau panjang juga melanda kawasan Serang, Banten. Ribuan hektare sawah pun mengering. Para petani akhirnya memilih menanam sayuran dan palawija. Dan mencabut bibit padi yang baru mereka tanam.

Untuk menyiram bibit tanaman, para petani terpaksa menggunakan air selokan dari pembuangan rumah tangga.

Di Kecamatan Tegal Waru, Karawang, Jawa Barat, akibat kemarau panjang, tanaman padi seluas 1.800 hektar dipastikan gagal tanam.

Sebagian petani memilih melakukan panen dini, sementara yang lain membiarkan padi mereka mati. Akibat kemarau, target produksi padi di wilayah ini turun hingga 49 persen. Para petani pun mengalami kerugian hingga puluhan juta rupian. (Dan/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya