Kak Seto: Hari Anak Sebaiknya Jadi Hari Libur Nasional

Kak Seto juga mengimbau agar Presiden Jokowi memberi instruksi kepada jajarannya agar memberikan dana ke sejumlah Satgas perlindungan anak

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Jul 2015, 18:08 WIB
Pemerhati anak Seto Mulyadi (Kak Seto) bersama pihak kepolisian menempel stiker Mudik Ramah Anak, Disabilitas (MRAD) 2015 di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (10/7/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Pada perayaan Hari Anak Nasional (HAN), Pemerhati Anak Seto Mulyadi berharap, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo merayakannya secara khusus. "Dan HAN ini dijadikan hari libur nasional," kata dia. 

Pria yang akrab disapa Kak Seto merasa pemerintah kurang memberikan perhatikan pada perayaan semacam ini. Pemerintah justru merayakan Hari Anak Nasional pada Agustus, bukan hari ini. 

"Biarkan anak-anak libur dan merayakan hari mereka bersama ayah dan ibu. Biar mereka tambah dekat dengan kedua orangtuanya," kata Kak Seto dalam Peringatan Hari Anak Nasional di Taman Cirendeu Permai Nomor 13 RT. 01 RW. 02, Perum Cirendeu Permai, Tangerang Selatan, Kamis (23/7/2015)

Kak Seto juga mengimbau agar Presiden Jokowi memberi instruksi kepada jajarannya agar memberikan dana ke sejumlah Satgas perlindungan anak yang ada di tingkat RT dan RW.

"Dengan adanya Satgas ini, ketika seorang anak mendapat perlakuan tidak menyenangkan dapat langsung mengadu ke Satgas itu," kata Kak Seto yang berkaca pada kasus kekerasan yang menimpa Angeline, di mana para tetangga mengetahui anak perempuan itu kerap diperlakukan tidak menyenangkan oleh ibu angkatnya, tapi tidak tahu mau mengadu ke mana. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya