Liputan6.com, New York - Organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia atau Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) memperkirakan nilai jual minyak mentah sulit untuk terdongrak naik dan masih akan bertahan di kisaran US$ 100 per barel dalam 10 tahun ke depan. Pernyataan pesimis dari OPEC ini terlontar setelah melihat adanya peningkatan produksi minyak yang cukup besar sehingga dapat berpengaruh besar pada pasokan di pasar dunia.
Dalam laporan OPEC memprediksikan bahwa harga minyak akan bertahan di kisaran US$ 76 per barel hingga 2025. Prediksi itu merupakan refleksi bahwa beberapa negara-negara di luar OPEC seperti Amerika Serikat (AS) mampu bertahan dengan harga minyak yang rendah dan tetap terus meningkatkan produksi minyak sehingga pasokan di dunia melimpah.
Bahkan, OPEC memperkirakan jika negara-negara OPEC dan juga produsen minyak di luar OPEC tetap berlomba memproduksi minyak, maka ada kemungkinan muncul situasi di mana harga minyak dapat tergelincir hingga level US$ 40 per barel pada 2025.
"Tidak ada skenario di mana pun yang merujuk bahwa harga minyak mentah akan melonjak ke level US$ 100 per barel dalam jangka pendek maupun menengah," kata delegasi OPEC pada presentasinya pekan lalu di Wina seperti dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (12/5/2015).
OPEC juga telah berupaya menanggapi kekacauan harga minyak historis yang dipicu peningkatan harga minyak. Biasanya, saat harga turun, OPEC memangkas produksinya untuk mengurangi pasokan demi mendorong harga minyak kembali naik.
Tapi tahun lalu, OPEC memutuskan untuk tetap mempertahankan volume produksinya. Bahkan beberapa negara anggota OPEC seperti Arab Saudi telah membanjiri pasar dengan lebih banyak persediaan minyak demi mempertahankan konsumen.
Sebagai gantinya, para pejabat OPEC mengatakan, lingkungan harga minyak rendah dapat mendorong biaya produksi menjadi semakin mahal khususnya di AS. Beberapa bulan terakhir, harga minyak telah menunjukkan pemulihan, tapi banyak analis yang mengatakan situasi itu tak akan bertahan lama.
Pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) melemah 14 sen menjadi US$ 59,25 per barel. Sedangkan harga minyak mentah jenis Brent yang menjadi patokan dunia turun 48 sen menjadi US$ 64,91 per barel. (Sis/Gdn)
OPEC: Harga Minyak Tetap di Bawah US$ 100 per Barel Hingga 2025
Tahun lalu, OPEC memutuskan untuk tetap mempertahankan volume produksi.
diperbarui 12 Mei 2015, 10:00 WIBHarga minyak dunia 2015
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KAI Daop 9 Jember Tambah Gerbong Eksekutif di KA Wijayakusuma dan Ranggajati Saat Libur Panjang Waisak
Ramaikan Tren Buah Premium, Nanas Ruby Glow Dijual hingga Rp6,5 Juta per Buah
Wabah DBD Hantui Warga Kota Tasikmalaya, 6 Orang Meninggal Dunia
Berkas Dinyatakan Lengkap, Begini Potret Siskaeee Jelang Kasus Film Porno Naik ke Persidangan
7 Fakta Menarik Komet Hale-Bopp
Kisah Habib Munzir Al-Musawwa, Ulama yang Mudah Bermimpi dengan Rasulullah SAW
Gara-gara Helm 'Ratusan Juta', Pria Asal Sulawesi Ditangkap Polisi Pekanbaru
PAN Tak Tutup Pintu Dukung Anies di Pilgub Jakarta
Video Pengantin Direkam Bareng Tim Dapur Banjir Pujian, Pencuci Piring Jadi Sorotan
Hindari 11 Pekerjaan Ini di Akhir Zaman, Azabnya Sangat Pedih
Pesan Kerukunan dan Toleransi Beragama dari Kota Bandung Jelang Hari Raya Tri Suci Waisak
Menelusuri Kehebatan 6 Gelandang Terbaik Real Madrid Sepanjang Masa