Pertumbuhan Smartphone di Tiongkok Melambat

Seiring penetrasi semakin tinggi, pertumbuhan smartphone pun mengalami penurunan di Negeri Tirai Bambu.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Mei 2015, 17:30 WIB
Booth Xiaomi di ICS 2014

Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok saat ini adalah salah satu pasar smartphone terpenting di dunia. Namun seiring penetrasi yang semakin matang, pertumbuhan smartphone pun mengalami penurunan.

Data dari Strategy Analytics menunjukkan pertumbuhan pengapalan smartphone di Tiongkok mengalami penurunan dibandingkan satu tahun lalu. Berdasarkan data Strategy Analytics, pertumbuhan tahunan smartphone di Tiongkok melambat dari 39 persen menjadi 17 persen selama satu tahun terakhir.

"Hal ini karena pertumbuhan penetrasi yang sudah matang (mature). Ini adalah kuartal pertama yang menunjukkan bahwa pertumbuhan tahunan smartphone di Tiongkok mengalami perlambatan dibandingkan rata-rata global sejak 2010," ungkap Direktur Strategy Analytics, Linda Sul, seperti dilansir IB Times, Senin (11/5/2015).

Menurut data Strategy Analytics, pasar smartphone Negeri Tirai Bambu pada kuartal pertama 2015 dipimpin oleh Xiaomi. Posisi kedua dan ketiga, masing-masing secara berurutan ditempati oleh Apple dan Huawei.

Selain Strategy Analytics, International Data Corporation (IDC) dalam laporan terbarunya mengungkapkan bahwa pengapalan smartphone di Tiongkok turun 4,3 persen pada kuartal pertama 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah penurunan pertama kali dalam enam tahun terakhir.

Pasar smartphone Tiongkok (Foto: Strategy Analytics)


Di sisi lain, pertumbuhan penetrasi smartphone akhirnya membuat para vendor untuk mencari cara agar penjualan mereka tetap tumbuh. Chief Financial Officer Pegatron Corp, mengatakan bahwa peningkatan penetrasi seluler di negara itu bisa memaksa para produsen meng-upgrade kualitas produk mereka dengan fitur-fitur premium.

"Pasar smartphone di Tiongkok pada dasarnya saat ini hanya ada 'sangat high end' seperti Apple atau 'sangat low end'. Sudah semakin sulit bagi mereka yang berada di tengah-tengah itu," jelasnya.

(din/dhi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya