Ditinggalkan Konsumen, Penjualan Elpiji 12 Kg Lesu

Pertamina memperkirakan penjualan elpiji non subsidi 12 kg tidak mencapai target.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Apr 2015, 11:28 WIB
Seorang pekerja tengah membereskan tabung gas elpiji 12 kg di salah satu toko di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (13/8/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkirakan penjualan elpiji non subsidi 12 kilogram (kg) tak mencapai target yang ditetapkan sebesar satu juta metrik ton (mt).

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mencatat, konsumsi elpiji 12 kg tahun lalu mencapai 900 ribu mt. Sedangkan tahun ini ditargetkan meningkat, namun melihat kondisi saat ini target tersebut pesimistis tercapai.

"Kami harapkan naik di atas satu juta metrik ton," kata Ahmad, di Jakarta, Kamis (16/5/2015).

Pertamina mencatat konsumsi elpiji 12 kg sepanjang Januari-Maret 2015 berkisar 390 ribu mt. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh hijrahnya pengguna elpiji 12 kg ke elpiji bersubsidi 3 kg yang harganya lebih murah. Ditambah, lesunya kondisi ekonomi yang sedang lesu sehingga masyarakat melakukan penghematan.

"Sebagian pindah ke elpiji 3 kg, ekonomi lesu orang menghemat," ungkapnya.

 Setelah melakukan kenaikan harga pada awal April dari Rp 134.700 menjadi  Rp 141.000 per tabung, Pertamina berkomitmen tidak menaikan harga elpiji 12 kg hingga lebaran.

"Diusahakan tidak naik sampai puasa dan lebaran," pungkas Ahmad. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya