Liputan6.com, Jakarta Beberapa negara termasuk Indonesia berupaya memasukkan pendidikan seks dalam kurikulum pengajaran sekolah baik yang tingkat dasar maupun menengah. Usulan ini muncul akibat banyaknya pelajar yang terlibat dalam perilaku seks berisiko utamanya seks bebas.
Meski begitu, seksolog kenamaan asal Denmark berpendapat cara ini tidak cukup efektif membantu pelajar lepas dari jeratan perilaku seks bebas. Karena alasan itu pula, dia justru menyarankan agar pornografi ditampilkan di dalam kelas. Para pelajar harus paham betul apa arti pornografi sesungguhnya. Apalagi yang beredar di masyarakat, pemahaman tentang pornografi masih simpang siur, bahkan tidak jelas.
Advertisement
Seksolog dari Aalborg University, Profesor Christian Graugaard mengatakan, cara ini dapat membantu mereka jadi lebih teliti dan kritis, sehingga nantinya mereka dapat membedakan antara pornografi dan hubungan seks yang riil.
"Usulan saya adalah bahas pornografi secara kritis kepada seluruh siswa dan siswi kelas yang dilakukan oleh seorang guru yang terlatih. Strategi ini lebih masuk akal," kata Christian dikutip Times of India, Senin (13/4/2015)
