Mata pun Bisa Terserang Stroke

Stroke mata menggambarkan gangguan peredaran darah di mana jaringannya tidak mendapatkan atau pembuluh darah pecah.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Apr 2015, 15:00 WIB
Stroke mata menggambarkan gangguan peredaran darah di mana jaringannya tidak mendapatkan atau pembuluh darah pecah.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya otak, mata juga bisa kena stroke. Secara medis, stroke mata merupakan gangguan peredaran darah sehingga jaringan mata tidak teraliri darah akibat pembuluh darah pecah.

Dokter mata dari Vitreo Retina Service Jakarta Eye Centre (JEC), dr. Ferdiriva Hamzah, Sp.M menyebutkan, stroke mata terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah retina baik yang di arteri maupun vena. Sehingga pasokan darah dari jantung ke mata atau sebaliknya berkurang.

"Kalau dianalogi, seperti pipa yang dialiri air yang alirannya tersumbat. Lama kelamaan, karena sumbatan itu, pecahlah pipanya. Sehingga darah tumpah di retina, mengakibatkan penglihatan mendadak buram," kata Riva kepada Health-Liputan6.com di JEC Kedoya, Jakarta Barat, pada Rabu (1/4/2015)

Pada vena retina, sumbatan bisa di dua tempat, di cabang dan pusat vena. "Kalau dari depan mata baik-baik saja, putih, tidak ada warna merah dan nggak sakit, tapi penglihatan menurun, terjadi karena di bagian itu sudah berdarah semua," Riva menjelaskan.

Pasien stroke mata vena retina dianjurkan menjalani pengobatan dengan injeksi (suntik) pada bola mata, gunanya mencegah parahnya penyakit. Dengan demikian, pendarahan baru bisa dicegah.

Bila arteri vena mata pecah, kondisi ini bisa membahayakan. Penglihatan bakal buram mendadak. Menurut Riva, kondisi seperti ini tak tertolong. Pengobatan apa pun tidak akan mempan. "Gejalanya, penderita mendadak kehilangan penglihatan dan pandangan mata gelap," terang Riva.

Stroke mata tidak memiliki tingkatan, tapi fatal bila terjadi di arteri vena, sebab butuh penanganan segera dalam waktu 24 jam.
"Lewat dari waktu itu, banyak jaringan yang rusak, karena tidak mendapatkan oksigen," jelas Riva.

Semua penyakit bersifat merusak pembuluh darah. Seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, sampai gangguan katup jantung. Termasuk kontrasepsi hormonal juga rokok. Pembuluh darah yang mudah tersumbat dan pecah merupakan faktor risiko stroke mata. 

"Begitu kita mengidap kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan pembuluh lainnya, lalu tiba-tiba penglihatan gelap, harus langsung ke dokter mata, jangan pernah menunda. Kemungkinan itu tanda-tanda stroke mata, karena mata tidak dapat aliran darah," kata Riva mengingatkan.

Sroke mata memang kerap diderita mereka yang berusia 50 tahun. "Tapi bisa juga diderita pasien berusia muda," kata Riva.

Umumnya stroke mata hanya menyerang sebelah mata saja. Tapi, bisa juga menyerang kedua mata, sebanyak 7 persen dalam lima tahun. Dengan catatan harus terkontrol.

Pada dasarnya, stroke mata dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko. Caranya, jalani gaya hidup sehat, dengan mengatur makan, istirahat, rutin berolahraga dua kali dalam seminggu, hindari konsumsi kolesterol, dan hindari rokok.

"Karena rokok mengandung zat yang dapat menyempitkan pembuluh darah," kata Riva.

Riva menekankan, bila memiliki penyakit tertentu seperti hipertensi, rutinlah cek kesehatan ke dokter penyakit dalam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya