Pengamat: Kalau Mau Serius Lawan DPRD, Ahok Harus Buka Data Lain

Menurut Direktur Centre for Budget Analysis, Veronica Tan bisa jadi pintu masuk bagi DPRD DKI untuk mencari informasi melawan Ahok.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Mar 2015, 14:35 WIB
Total 'anggaran siluman' yang dituding Ahok telah disusupkan DPRD DKI mencapai Rp 105,876 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi‎ mengatakan, posisi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok makin tersudut. Sebab, DPRD DKI memanggil Istri Ahok, Veronica Tan.

"Ahok makin terpojok dengan pemanggilan istrinya, ini serangan masuk benteng pertahanannya, sudah masuk privasi. Nggak wajar, istri gubernur bersama deputi membicarakan anggaran, kalau betul demikian. DPRD DKI cerdas juga kalau kelemahannya Ahok di istri, jadi dipanggil dia (Veronica Tan),"‎ kata Uchok, di Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Menurut Uchok, Veronica bisa jadi pintu masuk bagi DPRD DKI untuk mencari informasi melawan Ahok. Dengan kondisi demikian, Uchok pun meminta agar mantan Bupati Belitung Timur itu segera mengambil tindakan atau serangan balasan, agar tidak makin terpojok.

"Kalau Ahok mau serius lawan DPRD, dia harus buka data lain, jangan data UPS (Uninterruptible Power Supply atau catu daya listrik) saja. Misalnya saya lihat saat rehab sekolah, (tahun) 2011 anggara‎n Rp 500 miliar, sekarang jadi Rp 900 miliar. Kalau kita masuk di sekolah, itu kan kumuh dan jelek, padahal anggaran rehab kan besar. Ini harusnya diangkat Ahok. Kalau tak laporkan lagi kasus DPRD, dia akan terpojok," terang Uchok.

Dengan nada bercanda, Ahok pun menyarankan agar anggota Dewan memanggil neneknya saja daripada istrinya. Sebab, Ahok pernah menuliskan "pemahaman nenek lu" pada lembaran usulan anggaran senilai Rp 8,8 triliun dari DPRD DKI.

"Makanya kalau panggil itu lucu aja. Angket itu angket urusan apa? Urusan APBD kan. ‎Kok panggil istri gue? Harusnya panggil nenek gue dong, kan gue bilang 'pemahaman nenek lu'," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat 13 Maret 2015. (Ans/Mvi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya