Cara Warga Kelapa Gading Menunggu Banjir Surut

Para warga ada yang bermain catur, ada pula yang sibuk foto selfie.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Feb 2015, 15:42 WIB
Sejumlah orang menaiki truk untuk melewati banjir di depan Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (10/2/2015). (Axel Widjaja)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang melanda kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara belum juga surut. Kegiatan warga di lokasi itu pun nyaris lumpuh karena sebagian besar jalan tidak bisa dilalui kendaraan.

Sambil menunggu air surut, banyak hal yang dilakukan warga di Kepala Gading. Misalnya saja Parman, pria yang bekerja di salah satu bengkel di Jalan Raya Kelapa Gading itu memilih bermain catur di depan bengkel.

"Daripada nggak ngapa-ngapain, mending main catur sajalah. Sambil nunggu surut baru pulang," ujar dia di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (10/2/2015).

Parman mengatakan, dirinya tidak tahu kalau bengkel tempatnya bekerja kembali terendam banjir, sehingga dia berangkat kerja. Namun hingga siang hari air belum juga surut, sehingga bengkel terpaksa harus tutup sementara.

"Kalau nginep sih nggaklah. Rumah dekat kok di Pulogadung, jadi mending nunggu surut saja," ujar dia.

Genangan air di Jalan Raya Kelapa Gading itu mulai 30 cm hingga 50 cm. Beberapa pengendara sepeda motor ada yang memberanikan diri menerobos banjir, hingga bundaran La Piaza. Sebagian lainnya memilih memarkir sepeda motornya di depan toko yang tutup.

Foto Selfie

Berbeda dengan Parman, karyawati sebuah rumah restoran Jepang, Hani dan Anggi memilih selfie di depan toko. Keduanya memilih halaman restoran yang tergenang sebagai latar foto mereka.

"Kalau gini tamu biasanya sepi. Selfie saja, nanti upload di path. Kan lagi zaman tuh dikit-dikit share di media sosial," jelas wanita yang sudah bekerja selama setahun itu.

Sepanjang Jalan Raya Kelapa Gading memang berjajar toko dan restoran berbagai model. Mulai menjual kue, makanan, alat rumah tangga, hingga tempat tinggal. Sebagain besar di antaranya memilih tutup saat banjir.

Halaman toko yang tutup itu dimanfaatkan warga untuk melakukan kegiatan. Tak jarang warga sengaja mengambil kursi dari rumah makan tempatnya bekerja dan tidur di depan toko.

Ada pula, warga yang asyik memainkan ponsel sambil melihat genangan air yang tersapu ombak, akibat kendaraan besar melintas. Warga lainnya ada yang merekam kondisi banjir sepanjang jalan. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya