Liputan6.com, Jakarta Anak dengan kondisi autisme kerap dipandang tidak memiliki kemampuan apa-apa selain sibuk dengan dunianya sendiri. Tapi di Rumah Autis yang berada di kawasan Bekasi, kita dapat melihat secara langsung bagaimana anak-anak ini dengan lihainya memasak menggunakan bahan-bahan sederhana dan menyehatkan.
Aktivitas yang mampu mendorong sistem motorik ini dilakukan anak-anak itu setiap Rabu selepas jam pelajaran usai. Kegiatan memasak merupakan ekstrakulikuler yang dimiliki Rumah Autis di bawah bimbingan Chef Nanda.
Rumah Autis yang bernaung di bawah bendera Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR) merupakan sebuah lembaga sosial yang didirikan dengan tujuan untuk menjembatani kebutuhan akan tempat terapi maupun sekolah bagi penyandang autis maupun anak berkebutuhan khusus (ABK) dari keluarga tidak mampu dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis. Gagasan pendiriannya dilatari oleh banyaknya informasi dari orang tua tentang beratnya menangani penyandang autis dan ABK, terutama biayanya yang tergolong mahal, bahkan bagi kalangan yang berada sekalipun.
Dimulai oleh empat orang pendirinya yakni sepasang suami istri, Deka Kurniawan dan Laili Ulfiati bersama dengan dua terapis muda Ismunawaroh dan Henny Ma’rifah, pada 9 Desember 2004 Rumah Autis mulai menjalankan kegiatannya. Bertempat di sebuah rumah kontrakan sederhana di kawasan Jati Makmur, Pondok Gede – Bekasi, program terapi pun diberikan kepada beberapa anak penyandang autis dari keluarga yang tidak mampu dengan tanpa dipungut pembayaran/gratis. Biaya operasional maupun peralatan yang masih “seadanya” semua didapatkan dari kemurahan hati beberapa orang donatur.
Seiring waktu berjalan, Rumah Autis terus tumbuh dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Terbukti dari cabang-cabang Rumah Autis yang terus bertambah. Di tahun 2012 ini saja, Rumah Autis telah memiliki 7 cabang yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok dan Karawang. Jumlah siswa yang ditangani saat ini pun melonjak signifikan. Bila pada awal pelayanannya Rumah Autis menangani 4 anak, kini keseluruhan siswa di 7 (tujuh) cabang Rumah Autis mencapai 213 anak.
Serunya Anak-anak Autis Memasak
Anak dengan kondisi autisme kerap dipandang tidak memiliki kemampuan apa-apa selain sibuk dengan dunianya sendiri.
diperbarui 08 Feb 2015, 17:00 WIBIni untuk VO
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 InternasionalChina: Sulit Menghadiri KTT Perdamaian Ukraina
8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 2 Juni 2024
KY Buka Peluang Periksa Hakim soal Batas Usia Calon Kepala Daerah, Ini Respons MA
Hasil Investigasi Awal Kotak Hitam Pesawat Singapore Airlines yang Alami Turbulensi Parah
Geng Motor Berulah di Cilegon, Satu Remaja Kehilangan Tangannya
Sapi Bertubuh Kecil, Apakah Boleh untuk Qurban 7 Orang?
Saksikan Live Streaming Final Liga Champions 2023/2024 Borussia Dortmund vs Real Madrid, Segera Dimulai
Taman Safari Bogor Tebar Diskon Tiket Masuk dalam Rangka HUT Cowboy Show, Ini Syaratnya
Awas! Penipuan Modus Dana Hibah Rumah Ibadah Atas Nama Gubernur Lampung
Apabila Selera Ulama Seperti Ini, Kebenaran Bisa Hancur Menurut Gus Baha
Mengenang 6 Final Liga Champions Terbaik Sepanjang Masa, Laga Penuh Drama dan Momen Tidak Terlupakan
Menhan Prabowo: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Kadin Surabaya: Tapera Bantu Pekerja yang Ingin Punya Rumah, tapi Harus Dikaji Lagi Dampaknya