Ahok Bertemu Menteri Yuddy Bahas Gaji Fantastis PNS DKI

Ahok menjelaskan, pertemuan dengan Menpan RB dijadwalkan sekitar pukul 12.30 WIB.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 03 Feb 2015, 11:51 WIB
Pada tahun 2004 Basuki Tjahaja Purnama terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Kabupaten Belitung Timur (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi akan menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok siang ini. Pertemuan itu untuk membahas soal sistem gaji para pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta.

"Saya mau ketemu Menpan RB. Kita mau bahas, termasuk soal sistem gaji seluruh PNS di Indonesia," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Ahok menjelaskan, pertemuan dengan Menpan RB dijadwalkan sekitar pukul 12.30 WIB. Keduanya juga akan membahas langkah untuk melanjutkan instruksi Presiden Jokowi mengenai informasi birokrasi melalui sistem tunjangan kinerja.

Rencana besaran gaji PNS DKI Jakarta tahun ini mencapai Rp 78 juta karena adanya peningkatan nilai tunjangan kinerja daerah (TKD).

"Pak Presiden kan pengan ada model. Ini kan kelanjutan dari idenya Pak Presiden bahwa pengin satu provinsi jadi model. Model ini harus ada hitungannya, bukan soal naik gaji berapa, harus ada poin-poin kerjanya," jelas Ahok.

Sebab, menurut dia, tahun ini Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan sistem tunjangan yang dinamakan TKD dinamis. Artinya, tunjangan diberikan sesuai dengan kinerja PNS atau tiap pekerjaan dinilai dengan tunjangan.

DKI Jakarta sendiri, kata dia, memiliki pendapatan asli daerah (PAD) pada 2014 lalu sebesar Rp 45 triliun atau 69,25 persen. Sehingga poin untuk tiap pekerjaan PNS bisa lebih besar yakni Rp 5.000-10.000 dibandingkan daerah lain.

"TKD dinamis itu bicara poin. Kalau daerah yang gajinya kecil udah dibatasi. Poinnya dikecilin. Kalau daerah kamu lebih bagus PAD-nya, poinnya bisa dari 5 ribu sampai 10 ribu. Kayak gitu saja. Jadi sistemnya ada. Ini yang mau kita samakan persepsinya," tandas Ahok. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya