Bahasa, Kendala Terbesar Pertahanan Arsenal

Arsenal merengkuh gelar Liga Premier musim 2003/04 tanpa merasakan kekalahan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 11 Jan 2015, 13:16 WIB
Pemain belakang Timnas Jerman, Per Mertesacker (kanan) merangkul rekan setimnya di klub Inggris, Arsenal, Laurent Koscielny (Perancis) usai berlaga di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, (4/7/2014). (REUTERS/Ricardo Moraes)

Liputan6.com, London - Arsene Wenger mengaku masalah terbesar Arsenal beberapa tahun belakangan adalah di sektor pertahanan. Menariknya Wenger menyebut pemain beknya tidak bermain kompak karena terkendala komunikasi.

Wenger menyebutkan Arsenal menjadi tim yang hebat pada awal tahun 2000-an karena kokohnya lini pertahanan. Tak heran Arsenal merengkuh gelar Liga Premier musim 2003/04 tanpa merasakan kekalahan.

Saat itu bek Arsenal diisi oleh Lauren, Kolo Toure, Sol Campbell, Martin Keown dan Ashley Cole. Serta posisi kiper yang diisi Jens Lehmann.

"Saat saya tiba di Arsenal, semua pemain beknya berasal dari Inggris. Bahkan jika ada pemain dari luar Inggris maka mereka  punya komunikasi yang baik karena tumbuh dengan cara yang sama," kata Wenger seperti dilansir World Soccer.

"Kini Anda bisa lihat para bek sedikit sekali berkomunikasi di lapangan karena mereka punya latar belakang negara yang berbeda-beda. Mereka punya bahasa berbeda dan tidak punya respons yang sama untuk menghadapi sebuah situasi."

Wenger mengaku timnya juga tidak karakter pemimpin di lini belakang. Ia justru iri melihat Chelsea yang punya dua bek berjiwa pemimpin.

2 dari 2 halaman

Iri Pada Chelsea

Kapten Chelsea John Terry (Ben Stansall/AFP)

"John Terry adalah pelatih di lapangan. Demikian juga Gary Cahiil dalam lima hingga tujuh tahun ke depan. Mereka punya kemampuan mengorganisasi permainan," kata Wenger.

Baca Juga:

"Cerci Bodoh Tinggalkan Torino"

Pelatih PSG Bingung Kebobolan 4 Gol

Terlalu Egois, Hubungan Bale dan Ronaldo Merenggang?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya