Liputan6.com, Pangkalan Bun - Senin pagi dari Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 2 Heli Bell, 1 Heli Dolphin Basarnas dan 1 Helikopter Super Puma dikerahkan untuk melakukan pemantauan udara dan penyisiran di sekitar lokasi ditemukannya jenazah dan deteksi objek logam dalam dimensi besar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (5/1/2015), teknik gunsmoke atau tembakan asap akan kembali dilakukan jika ada korban yang harus segera dievakuasi. Tembakan asap sangat berguna untuk memberi sinyal utamanya untuk tim evakuasi yang berada di helikopter
dan kapal.
Advertisement
Pencarian hari ke-9 ini difokuskan di sektor IV lokasi terdeteksinya badan pesawat. Basarnas menduga pesawat AirASia QZ8501 terbelah.
Para penyelam dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Intai Amfibi (Taifib), Marinir Kopaska, serta penyelam SKK Migas akan kembali diturunkan dalam proses pencarian. Namun kondisi cuaca buruk kerap menghadang.
Penyelaman akan dilakukan di kedalaman 33 meter, sehingga visibiliti atau jarak pandang menjadi faktor utama keberhasilan evakuasi.
Sejumlah skenario telah disiapkan, termasuk pemasangan floating bag atau kantong apung untuk mengangkat badan pesawat dari dasar laut. (Dan/Mut)