Liputan6.com, Jakarta - Empat hari lagi, dunia akan memperingati 10 tahun terjadinya salah satu bencana terbesar yang menimpa umat manusia: Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004. Di hari itu, gempa bumi bawah laut 9,1 skala Richter mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Sumatera Utara, Indonesia. Dampak gempa itu begitu kuat sampai 1.200 kilometer dari pusat gempa, hingga mencapai Alaska.
Gempa dahsyat itu memicu tsunami mematikan. Tsunami menyapu sejumlah pantai di Samudera Hindia hingga ketinggian 30 meter. Lebih dari 230.000 orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.
Tak hanya di wilayah terdampak. Duka merambat ke belahan Bumi yang lain. Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Wistchel bahkan menyebut, Tsunami Aceh termasuk bencana paling besar dan menyedihkan bagi negaranya.
"Saat bencana tsunami terjadi di pesisir Thailand sekitar 500 warga Jerman meninggal di sana," sebut Wistchel di dalam konfrensi pers di Kantor Kedutaan Jerman di Jakarta, Senin (22/12/2014).
"Bencana ini adalah bencana terbesar bagi Jerman setelah berakhirnya Perang Dunia II," sambungnya.
Sementara saat tsunami menerjang Aceh di waktu yang sama, Dubes Jerman mengatakan tidak ada warganya yang menjadi korban.
"Di Aceh tak ada satu pun orang Jerman yang meninggal. Ini karena saat itu orang Jerman tak ada yang ke Aceh. Karena masih ada GAM di sana," sambungnya.
Melihat sangat besarnya dampak yang timbul karena tsunami Jerman pun tak ragu memberikan bantuan dana bagi empat negara yang terkena imbas tsunami paling besar. Estimasi jumlah dana bantuan Negeri Bavaria ini ke empat negara di itu mencapai 500 juta euro.
Apresiasi untuk Aceh
Bukan hanya mengenai luka yang dirasakan Jerman saat tsunami terjadi. Dubes Wistchel juga angkat bicara soal keadaan di Provinsi paling barat di Indonesia saat ini.
Wistchel mengtakan ia sudah dua kali menyambangi Aceh. Dalam pandangannya, kondisi di daerah tersebut patut mendapat apresiasi besar.
"Sangat mengesankan apa saja yang sudah dibangun di Aceh. Saya tak melihat adanya bekas bencana, ini prestasi yang luar biasa," tutur dia. (Ein/Tnt)
Tsunami Aceh 2004, Bencana Terbesar bagi Jerman Setelah PD II
"Sangat mengesankan apa saja yang sudah dibangun di Aceh. Saya tak melihat bekas bencana, ini prestasi yang luar biasa," tutur Dubes Jerman.
diperbarui 22 Des 2014, 15:13 WIBGempa dan tsunami Aceh 2004 (Mirror)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYFitur Flipside di Instagram Akan Dihapus
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Galaxy AI Bahasa Indonesia Bikin Penggunaan Samsung Galaxy S24 Makin Maksimal
Harga Emas Dunia Hari Ini 30 April 2024, Naik atau Turun?
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Hisab bagi yang Suka Mengoleksi Pakaian, Hati-Hati
Personel One Direction Niall Horan Gelar Konser di Indonesia, Bakal Didatangi Banyak Fans dari Negara Tetangga
Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 30 April 2024: Sebagian Wilayah Siang Nanti Hujan
Transaksi BNI Mobile Banking Tembus Rp 347 Triliun di Kuartal I 2024
Hasil Liga Spanyol: Barcelona Benamkan Valencia dengan Skor Meyakinkan
PM Spanyol Pedro Sanchez Batal Mundur Setelah Istri Terjerat Kasus Korupsi
5 Rekomendasi Buku ala RM BTS Tentang Makna Kehidupan, Army Wajib Baca
Muhammadiyah Tanam 1.000 Mangrove di Kulon Progo Cegah Abrasi di Sepanjang Selatan Pantai Jawa
4 Pengusaha Bergabung Sumbang Timnas Indonesia, Total Jadi Rp 27 Miliar
Megawati Dijadikan Bahan Hoaks, Simak Kumpulannya