Cara Perusahaan Cetak Konvensional Bertahan di Era Digital

Perusahaan percetakan konvensional akhirnya harus memutar otak untuk bisa bertahan di era digital. Bagaimana caranya?

oleh Denny Mahardy diperbarui 15 Okt 2014, 17:11 WIB
Perusahaan percetakan konvensional harus memutar otak untuk bisa bertahan di era digital

Liputan6.com, Jakarta - Era digital lambat laun mengikis industri percetakan konvensional yang sudah lebih dulu hadir. Perusahaan percetakan konvensional pun akhirnya harus memutar otak untuk bisa bertahan di era digital.

Astragrahia Xprins Indonesia (AXI) yang merupakan anak perusahaan dari PT Astra Graphia Tbk adalah salah satu perusahaan percetakan yang baru berdiri dan siap menantang kerasnya tren digital. Perusahaan yang baru berdiri 8 bulan ini mengaku telah memiliki strategi untuk tetap bertahan di tengah kencangnya hembusan kampanye anti cetak.

"Kami menyiapkan berbagai inovasi dan strategi supaya bisa bersaing dengan segala sesuatu yang berbau digital. Kita sediakan website dan menjamin keamanannya untuk pelanggan yang mau kirim bahan cetakan tapi gak bisa datang karena jarak dan waktu," papar Sahat M. Sihombing, President Director Astragraphia Xprins Indonesia di kantornya di Jakarta.

Tak hanya itu, ia menilai kehadiran teknologi di era digital membuat perusahaannya bisa memberikan layanan dan fitur lebih baik bagi pelanggannya. Misalnya saja integrasi dengan gadget anyar yang dilengkapi fitur A-GPS untuk melakukan monitoring pengiriman material cetak ke banyak lokasi.

"Misalnya layanan yang bisa langsung dipantau dari mulai proses pemesanan hingga pengiriman berbasis website. Kita manfaatkan perangkat gadget yang sudah ada fitur GPS-nya untuk mengetahui kiriman sudah sampai atau belum, pelanggan juga bisa ikut langsung pantau kirimannya," tambah Sahat.

AXI juga mengaku lebih jeli dalam melihat pasar yang ada saat ini. Kelas bisnis dan korporasi diklaim sebagai pasar potensial untuk AXI dalam menjalankan bisnis percetakannya tersebut.

Perusahaan ini sendiri memiliki dua bentuk layanan bisnis yakni Layanan Gerak yang menangani proses pengiriman perlengkapan cetak dan Xprins yang melayani solusi percetakan perusahaan dari mulai pencetakan hingga pengiriman.

Sahat mengaku perusahaannya saat ini tengah melayani berbagai perusahaan seperti bank, operator telekomunikasi dan asuransi. Menyumbang 10% pendapatan di Astra Graphia menjadi target AXI di tahun pertamanya berdiri. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya