Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Dian Purwheny, sekretaris Komisaris PT Bukit Jonggol Asri (BJA) Kwee Cahyadi Kumala alias Swie Teng. Dian diperiksa sebagai saksi untuk bosnya itu dalam kasus dugaan suap rekomendasi izin tukar menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Dia jadi saksi untuk tersangka KCK," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Selain itu, KPK juga memeriksa sejumlah saksi lainnya, yakni Finance Manager PT Bara Rangga Wirasmuda (BRW) Rosselly Tjung, Komisaris PT BRW Tina S Sugiro, karyawan PT Sentul City Sapta Jaya, Direktur PT Bukit Jonggol Asri (BJA) Hari Gene, karyawan PT Kaestindo Jakobus Slamet Haryai, staf administrasi PT BJA Enur Nurjanah, dan pengusaha Heru Tandaputra.
"Mereka semua jadi saksi untuk tersangka KCK," ujar Priharsa.
KPK sebelumnya menetapkan Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (BJA) Kwee Cahyadi Kumala alias Swee Teng sebagai tersangka kasus dugaan suap rekomendasi izin tukar menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Cahyadi bersama Yohan Yap diduga memberikan suap kepada Rachmat Yasin selaku Bupati Bogor terkait rekomendasi tukar menukar kawasan hutan. Tak cuma itu, Cahyadi juga diduga telah melakukan upaya menghalang-halangi atau merintangi penyidikan dengan berusaha memengaruhi saksi-saksi dan menyembunyikan barang bukti.
Atas perbuatannya, Cahyadi dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). Selain itu, Cahyadi juga dikenakan Pasal 21 UU Tipikor berkaitan dengan upayanya yang merintangi proses penyidikan.
Sebelum penetapan Cahyadi sebagai tersangka, dalam kasus dugaan suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor ini, KPK juga telah menetapkan 3 orang lainnya sebagai tersangka. Yakni Bupati Bogor Rachmat Yasin, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bogor M Zairin, serta seorang makelar bernama Francis Xaverius Yohan Yap.
Rachmat Yasin sebagai Bupati Bogor, diduga menerima uang suap sebesar Rp 4,5 miliar dari PT BJA. Uang suap itu diterima terkait dengan rekomendasi tukar menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektar. Oleh KPK, Rachmat Yasin dan Zairin dijerat dengan Pasal 12 a atau b atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. Sementara, Yohan Yap disangkakan dengan Pasal 5 ayat 1 a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. (Yus)
Kasus Suap Bupati Bogor, Staf Bos Perusahaan Properti Diperiksa
Sang sekretaris diperiksa sebagai saksi untuk bosnya itu dalam kasus dugaan suap rekomendasi izin tukar menukar kawasan hutan di Bogor.
diperbarui 08 Okt 2014, 13:41 WIBCahyadi Kumala masih berstatus saksi dalam kasus suap alih fungsi hutan dengan tersangka Bupati Bogor, Rahmat Yasin, (30/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 InternasionalHizbullah Pakai Senjata dan Taktik Baru Lawan Israel
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Penyandang Disabilitas, Siap Raih SIM Dengan Mobil Berteknologi Suara
26.000 Kontainer Nyangkut di Pelabuhan, Ternyata ini Penyebabnya
Polemik Tuntutan Penghapusan dan Pembatasan Study Tour
Wirid Lafadz Tasbihnya Malaikat, Hapuskan Dosa Sebanyak Buih di Lautan
Top 3 News: Polisi Akui 8 Pembunuh Vina Cirebon Sempat Ubah Keterangan Terkait 3 Tersangka Buron
11 Potret Persahabatan Vidi Aldiano dan Sherina yang Jarang Tersorot, Sempat Diisukan Pacaran
Tanpa Direndam Jeruk Nipis, Ini Cara Bersihkan Lendir Lele Pakai 2 Bahan Dapur
Seloroh Airlangga soal Peluang Raffi Ahmad di Pilkada 2024: Bisa OTW ke Jateng, Bisa Jakarta
Cuaca Besok Minggu 19 Mei 2024: Pagi Hari di Jabodetabek Mayoritas Langitnya Cerah Berawan
Hizbullah Pakai Senjata dan Taktik Baru Lawan Israel
Dewas KPK Tunda Sidang Etik Nurul Ghufron Jadi 20 Mei
4 Zodiak yang Cepat Move On Setelah Putus Cinta, Tak Berlarut-Larut dalam Kesedihan