Bangun SUTT di Kalimantan, PLN Hemat Rp 300 Juta per Hari

Pembangunan transimisi 150 kV sempat mengalami beberapa kendala.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Agu 2014, 20:48 WIB
Tingkat kebutuhan listrik pada semester I 2014 mengalami peningkatan sebesar 6,7 persen, (7/8/2014). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan X Kalimantan Timur  berhasil menyelesaikan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Sambutan – Bontang.

Manajer Senior Komunikasi Korporat Bambang Dwijayanto mengatakan, jaringan listrik 150 kV dari Samarinda melalui Gardu Induk (GI) Sambutan ke arah Bontang tersebut membentang sepanjang 90 kilometer (km) dengan jumlah tower 245 unit mulai dibangun sejak tahun 2009.

Pembangunan transimisi 150 kV sempat mengalami beberapa kendala antara lain sulitnya pembebasan lahan, pemberian ganti rugi dan penolakan masyarakat/pengusaha tambang batu bara yang dilintasi jaringan 150 kV.

"Pada tahun 2013 sebanyak lima titik tower terpaksa dipindahkan (reroute) agar pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan," kata Bambang, di Jakarta, Jumat (8/8/2014).
 
Dia mengungkapkan, sejak  25 Juli 2014 jaringan listrik (transmisi) 150 kV mulai dialiri listrik, setelah beberapa rangkaian pemeriksaan dan pengujian, baik di sepanjang jalur transmisi maupun di lokasi GI yang akan dihubungkan jaringan tersebut.
 
Menurutnya, dengan beroperasinya transmisi 150 kV tersebut, maka pelanggan listrik di wilayah Bontang dengan beban puncak 21,4 MW akan menikmati keandalan suplai energi listrik yang dapat diperoleh dari Sistem Mahakam ataupun sebaliknya kebutuhan listrik di Samarinda dapat diperoleh dari kelebihan daya dari pembangkit di Bontang.

"Dengan adanya kelebihan daya Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) dari PT BME (swasta) di Bontang dengan daya sebesar kurang lebih 8 MW maka pengoperasian transmisi tersebut akan dapat menyalurkan energi listrik ke sistem Mahakam yang mencakup wilayah Samarinda-Balikpapan dan Bontang," paparnya.
 
Potensi penghematan dari penggunaan bahan bakar minyak ke gas yang dilakukan PLN sebesar kurang lebih Rp. 300 juta per hari dengan perhitungan selisih Biaya Pokok Produksi (BPP) antara BBM (HSD) dan Gas sebesar Rp.1668/kWh.

Dengan demikian jika transmisi 150 kV beroperasi dan masuk ke Sistem Mahakam dengan tambahan daya dari excess power PLTMG Bontang maka PLN diharapkan dapat melakukan penghematan sebesar Rp 9,4 Milyar per bulan.
 
"Hal ini membuktikan bahwa PLN senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan energy listrik di wilayah Kalimantan Timur dengan memperluas jaringan interkoneksi dan sekaligus memperkuat sistem yang telah ada," pungkasnya. (Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya